Suara.com - Berawal dari pengabdian mahasiswa melalui KKN di Kupang, Annisa Nur Aini menyadari potensi di tengah keterbatasan akses para mama pembuat kerajinan tenun di wilayah itu.
“Saat saya kuliah di UNS dulu, ketika KKN di Kupang saya melihat para mama memiliki usaha membuat berbagai kerajinan dari tenun tradisional. Sayangnya, mereka produk mereka kurang terjual karena pemasaran yang minim,” kata Nisa, saat ditemui Suara.com di sela-sela pameran UMKM yang didukung Pemkab Sleman pada Sabtu (10/6/2023) lalu.
Tekanan ekonomi dan kurangnya pemasukan dari jualan tenun tradisional warisan nenek moyang itu, membuat para mama terpaksa meninggalkan keluarga dan menjadi pekerja migran atau TKI di luar negeri.
“Karena menjadi TKW, mereka harus meninggalkan anak-anaknya. Mereka mau tidak mau akhirnya menitipkan anaknya ke nenek atau kerabat mereka,” ujar Nisa.
Padahal, kata dia, kehadiran ibu menjadi faktor penting pendukung golden age anak. Usia ini merupakan periode yang amat penting bagi seorang anak. Pendidikan pada rentang usia tersebut sangat menentukan tahap perkembangan anak selanjutnya. Masa-masa emas tersebut berada dalam rentang antara usia 0 sampai 6 tahun.
Dengan motivasi membantu para ibu sekaligus keluarga mereka, Nisa lantas mendirikan Cinta Nusantara, yang ia harapkan mampu membantu para ibu, khususnya di Kupang untuk berdaya hingga mendapatkan penghasilan yang layak sehingga tidak perlu meninggalkan keluarga demi mendapatkan pundi-pundi uang.
“Tidak hanya di Kupang. Ketika saya balik ke Jogja, waktu pandemi COVID-19 kemarin, ada beberapa kenalan saya yang merupakan perajin batik kehilangan pemasukan hingga sulit bangkit,” ujar dia.
Ia lantas juga membuat Cinta Nusantara menjadi tidak hanya UMKM yang memasarkan produk dengan fokus keuntungan, melainkan media yang mendukung para pelaku UMKM local.
“Saat ini kita juga ikut memasarkan batik geblekdari Kulon Progo, Kawung dan lain sebagainya,” sambung dia.
Baca Juga: Pelaku UMKM Terfasilitasi Melalui SiBakul, Izin Terjamin Penjualan Makin Laris
Pemasaran dari Cinta Nusantara saat ini tidak hanya terbatas dalam negeri. Tapi juga tengah diusahakan untuk mampu tembus luar negeri dengan penyesuaian standar.
Mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) itu menegaskan, hingga saat ini Cinta Nusantara fokus untuk membantu pemasaran pelaku usaha skala mikro dan kecil. Hal ini semata-mata ia lakukan karena menyadari ada banyak pelaku usaha yang sebenarnya memiliki banyak potensi namun terganjal pemasaran dan promosi.
“Sampai sekarang kami terus berhubungan dengan para mama di Kupang. Namun, karena dana yang terbatas, kita mengupayakan agar pengiriman saat ada pesanan saja sehingga bisa menekan biaya pengiriman dari Kupang,” kata dia.
Berdiri sejak tahun 2021 silam, Nisa berharap Cinta Nusantara bisa terus tumbuh dan berkembang hingga mendapatkan profit sehingga tidak perlu lagi mencari sponsor untuk membantu para pelaku usaha lokal.
“Tidak melulu harus dari sisi usaha. Harapan saya, kita bisa membantu berbagai sektor seperti ketersediaan akses kesehatan dan pendidikan dasar di sana,” ucap dia.
Omzet Cinta Nusantara, kata Nisa, saat ini masih berkisar Rp3 jutaan dalam sebulan.
Berita Terkait
-
Klaster Pempek 26 Ilir Binaan BRI Hidupkan Wisata Kuliner Digital di Palembang
-
Smeru Institute: UKM Indonesia Masih Hadapi Tantangan dan Hambatan di Era Digital
-
BRIlian Preneur Asal Sumsel: Bawa UMKM Songket Palembang Naik Kelas Dengan Digitalisasi
-
Pelaku UMKM Terfasilitasi Melalui SiBakul, Izin Terjamin Penjualan Makin Laris
-
BRILink Hidupkan Digitalisasi Pada Masyarakat Perbatasan Urban Palembang
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Hana Bank Optimistis Laba Tumbuh di atas 15 Persen Tahun Ini
-
BCA Syariah Wujudkan Harmoni Digitalisasi dengan Nilai Luhur Spiritual
-
Mayoritas Terus Merugi, Belasan BUMN Asuransi Akan Dipangkas dan Disisakan 3 Saja
-
Hana Bank Mulai Serius Garap UMKM
-
Perlindungan Dana Nasabah di Rekening Dormant
-
Janji Pangkas Waktu Pembayaran Kompensasi ke BUMN, Purbaya: Jangan Rugi Terus!
-
Purbaya Sidak Bank Himbara Secara Acak, Ini 2 Hal yang Dicari
-
DPR Cecar Menkeu Purbaya, Diminta Jangan Cepat Percaya Laporan Anak Buah
-
Diisukan Renggang dengan Deddy Corbuzier, Sabrina Chairunnisa Punya Deretan Bisnis Sukses
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat pada Penutupan Perdagangan Selasa