Suara.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat utang pemerintah menurun per Mei 2023. Penurunan tersebut mulai dari nilai maupun rasio utang pemerintah.
Berdasarkan, dokumen APBN KiTa edisi Juni, tercatat utang pemerintah hingga akhir Juni 2023 sebesar Rp 7.787,51 triliun atau setara dengan 37,85% produk domestik bruto (PDB).
Nilai itu turun dibandingkan bulan sebelumnya, di mana nilai utang pemerintah turun Rp 62,38 triliun atau 0,79%.
"Jadi, baik secara nominal maupun rasio, posisi utang mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya," tulis Kemenkeu yang dikutip Senin (3/7/2023).
Menurut Kemenkeu, penurunan ini didorong dari mutasi pembiayaan baik dari pinjaman maupun Surat Berharga Negara (SBN). Selain itu, pembayaran cicilan pokok utang lebih besar dibanding penerbitan utang baru.
Secara rinci, berdasarkan komposisinya, utang pemerintah kebanyakan dari SBN. Nilai SBN pada periode Mei 2023 sebesar Rp 6.934,25 triliun atau setara 89,04% dari total utang pemerintah.
Kemudian, utang pemerintah juga berasal dari pinjaman yang sebesar Rp 853,26 triliun. Jumlah itu terdiri dari dari pinjaman luar negeri sebesar Rp 829,17 triliun dan pinjaman dalam negeri sebesar Rp 24,09 triliun.
Masih Dalam Batas Aman
Kemenkeu menilai utang pemerintah juga masih dalam batas aman. Hal ini terlihat dari rasio utang terhadap PDB yang masih jauh di bawah ketentuan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, yaitu sebesar 60%.
Baca Juga: Polemik Utang Pemerintah ke Jusuf Hamka Munculkan Beda Sikap Mahfud MD dan Sri Mulyani
Tak hanya itu, berdasarkan jatuh tempo, utang pemerintah juga masih cukup aman, di mana rata-rata tertimbang jatuh tempo utang pemerintah berkisar 8 tahun.
Di sisi lain, untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan utang jangka panjang, pemerintah akan melakukan upaya dalam terbentuknya pasar SBN domestik yang dalam, aktif, dan likuid.
Salah satunya, melalui pengembangan berbagai instrumen dan pengembangan SBN tematik berbasis lingkungan dan SDGs.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur