Suara.com - Netizen menanggapi sinis usulan Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI yang meminta agar denda tilang elektronik pelanggar lalu lintas dipotong langsung dari rekening atau kartu kredit pihak terkait.
Seperti yang disampaikan Anggota Komisi III DPR RI, Wihadi Wiyanto, usulan ini didasarkan pada penerapan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau tilang elektronik yang telah diterapkan di banyak negara.
"Sistem ETLE, jika kita merujuk ke luar negeri, saya secara kebetulan juga terbiasa mengemudi mungkin melebihi batas kecepatan. Saya mendapatkan tilang juga di luar negeri," ujar politisi Gerindra itu dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Korps Lalu Lintas (Korlantas Polri) yang disiarkan secara virtual, seperti yang dikutip pada hari Selasa (18/7/2023).
Menurut dia, saat menerima tilang dari lampu kamera ETLE, dirinya tidak langsung ditindak oleh petugas kepolisian.
Namun, ketika kembali ke Indonesia, ia mendapatkan notifikasi di kartu kreditnya yang menunjukkan bahwa ia secara otomatis dikenakan denda tilang.
"Setelah saya tertangkap kamera, saya tidak diperlakukan oleh petugas kepolisian, tetapi ketika saya kembali ke Indonesia, tiba-tiba kartu kredit saya terkena biaya tertentu, dan saya harus membayarnya melalui kartu kredit saya. Apakah mungkin ETLE juga dapat terkait dengan nomor rekening masing-masing individu sehingga denda dapat langsung dipotong daripada harus dibayar oleh pelanggar," jelasnya.
Menurut Wihadi, sistem ETLE perlu terus diperbarui, dan ini membutuhkan upaya keras ke depan. Pada RDP tersebut, Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Irjen Firman Shantyabudi, menyatakan bahwa saat ini sudah terdapat 433 kamera ETLE untuk yang statis, lima kamera weight in motion, 806 perangkat mobile handheld, dan 65 perangkat mobile on-board.
"Oleh karena itu, saya mengatakan bahwa ke depan, hal yang penting dalam lalu lintas ini adalah disiplin. Kita harus disiplin dalam berlalu lintas," tambah Wihadi.
Merespon usulan tersebut, netizen di media sosial Twitter ramai-ramai melontarkan kritik terhadap organisasi yang diklaim mewakili rakyat tersebut.
Baca Juga: Cekcok Atlet MMA Rudy Golden Boy vs Pemobil Arogan Berakhir Damai, Keduanya Juga Ditilang
"Kalo DPR jg mau pake sistem yg klo terbukti korupsi trs langsung meledak kepala nya, ga cm kepala nya tp palkon nya jg, gimana pak?" tulis salah seorang warganet.
"Aduh ga deh, mending bayar manual. harusnya pemerintah benerin dulu tuh masalah kebocoran data penduduknya," timpal akun lain.
"Di banyak negara koruptor dihukum berat, ada yg dihukum mati malah. gimana kalo itu yang ditiru, pak anggota dewan yg terhormat?"
Berita Terkait
-
Arzeti Bilbina Bagikan Rekaman Mulan Jameela Sedang Tidur di Mobil
-
Geram Kasus Suami Aniaya Istri Hamil Tak Langsung Ditahan Polisi, Puan Maharani: Jangan Tunggu Viral!
-
Kunker Komisi III DPR RI ke Provinsi Banten, Habib Aboe: Mengevuasi Beberapa Isu Krusial
-
337 Juta Data Dukcapil Tercium Bocor, DPR: Publik Tak Percaya Lagi Pemerintahan Jokowi
-
Cekcok Atlet MMA Rudy Golden Boy vs Pemobil Arogan Berakhir Damai, Keduanya Juga Ditilang
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga