Suara.com - Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur tak sepenuhnya aman dari banjir. Kondisi serupa juga sudah terjadi di Jakarta. Bahkan banyak pihak menyebut pemindahan ibu kota juga tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah banjir. Lantas benarkah IKN punya ancaman banjir besar?
Debit dan intensitas banjir memang sangat tergantung kepada cuaca. Namun, sejauh ini, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang direncanakan menjadi kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ternyata sering dilanda banjir tahunan.
Penyebabnya, selain intensitas hujan yang tinggi, juga ditengarai akibat daerah aliran sungai (DAS) dan drainase yang tidak dilakukan normalisasi dalam kurun waktu yang cukup lama. “Jadi banjir itu memang sudah dari dulu, bukan karena ada IKN terus tiba-tiba ada banjir,” kata Sekretaris Camat (Sekcam) Sepaku Hendro Susilo, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com.
Ia menyebutkan, penanganan banjir hanya dilakukan sebatas memberikan pemahaman kepada masyarakat. Untuk melakukan evakuasi saat bencana maupun bantuan bagi warga terdampak banjir.
Selain itu, penanganan penanggulangan banjir belum optimal lantaran terbatasnya anggaran yang dialokasikan. “Banjir di Sepaku minimal sekali dalam setahun, penanggulangan banjir sebelum ada IKN menggunakan dana desa, jadi tidak optimal,” tuturnya.
Setelah Sepaku jadi kawasan inti IKN, diyakini penanganan banjir dapat maksimal. Hal itu terlihat dari program-program penanganan banjir sudah mulai dilakukan oleh Kementerian PUPR maupun Otorita IKN. “Justru ketika ada IKN ini, penanganan banjir justru malah yang lebih intens dan lebih serius juga lebih masif,” sambung Hendro.
Untuk diketahui, Kelurahan Sepaku dan Desa Pemaluan dilanda banjir pada pertengahan Maret 2023 lalu. Hal ini merupakan dampak dari tingginya intensitas curah hujan dan belum berfungsinya alur pengendalian banjir yang saat ini masih dalam proses pengerjaan.
Genangan air tersebut sebagian besar melanda wilayah dataran banjir, yang dihuni penduduk dan sudah sering terjadi sebelumnya. Namun, banjir yang melanda kawasan IKN Nusantara tersebut tidak berlangsung lama dan cepat surut, berkat kerja sama seluruh pemangku kepentingan, seperti BPBD Penajam Paser Utara, Koramil, Polsek, Perangkat Kecamatan, Kelurahan, Kementerian PUPR, dan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN),
Terkait dengan penyebab banjir di wilayah tersebut, telah diidentifikasi pemerintah melalui Otorita IKN dan Kementerian PUPR. Di sisi lain, pemerintah terus berupaya mematangkan rencana penanggulangan banjir mulai jangka pendek, menengah hingga panjang.
Baca Juga: Bank Mandiri Teken MoU dengan Otorita Ibu Kota Negara
Sejumlah program telah dicetuskan yakni pembangunan kolam retensi, embung, hingga pembangunan infrastruktur pengendali banjir di daerah aliran sungai (DAS). Seperti untuk ruas Sub DAS Sanggai, Sub DAS Sepaku, Sub DAS Semoi, dan Sub Das Pemaluan. Di samping itu, Intake Sepaku dan Bendungan Sepaku Semoi nantinya juga akan berperan signifikan dalam mengantisipasi banjir di kawasan IKN, khususnya Kecamatan Sepaku.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
5 Negara yang Pernah Pindahkan Ibu Kota dan Total Biayanya
-
Kala Jokowi Klaim Proyek IKN Jadi yang Terbesar Dunia, Bagus di Brosur tapi Sepi Investor
-
Canggih, Jalan Tol di IKN Bisa Sebagai Runway Pesawat
-
Diklaim Jokowi Jadi Proyek Terbesar di Dunia, Seberapa Fantastis IKN?
-
Bank Mandiri Teken MoU dengan Otorita Ibu Kota Negara
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi