Suara.com - Program jaminan sosial Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dikelola oleh PT Taspen (Persero), terutama dalam hal program Tabungan Hari Tua (THT) ASN dikhawatirkan membebani keuangan negara.
Hal ini terungkap usai Pemerintah menyoroti risiko di dalamnya. Tertuang dalam Nota Keuangan RAPBN 2024, rasio klaim program THT diperkirakan akan tetap tinggi, yaitu di atas 200 persen hingga tahun 2027.
Pemerintah memproyeksikan bahwa rasio klaim program THT akan mencapai 251,7 persen pada tahun 2023, 252,3 persen pada tahun 2024, 243,7 persen pada tahun 2025, 258,3 persen pada tahun 2026, dan 254,7 persen pada tahun 2027.
Meskipun rasio klaim terus meningkat, pemerintah meyakini bahwa Dana Kecukupan (RKD) masih cukup untuk membiayai klaim manfaat tersebut. Rasio likuiditas program THT juga diharapkan akan tetap di atas 200 persen hingga tahun 2027.
Meski demikian, pemerintah juga mengakui potensi risiko terkait dengan perubahan gradual dalam metode perhitungan dan asumsi sesuai dengan standar praktik aktuaria yang berlaku umum. Oleh karena itu, tindakan mitigasi yang tepat akan diperlukan.
Selain program THT, pemerintah juga memperhatikan risiko program Jaminan Kematian (JKM) ASN. Proyeksi menunjukkan bahwa rasio klaim JKM ASN akan terus menurun setiap tahunnya, terutama seiring berakhirnya pandemi COVID-19.
Namun, pemerintah berencana untuk memperbaiki program JKM dengan tujuan menjaga keberlanjutan program tersebut. Dengan menerapkan mitigasi yang tepat, risiko diharapkan dapat dikurangi dari tingkat rendah menjadi sangat rendah.
Selain itu, pemerintah juga mengakui bahwa program pensiun dan THT ASN dalam jangka menengah dan panjang dapat menimbulkan risiko jika reformasi program tidak direncanakan secara hati-hati.
Sehingga, kebijakan yang cermat diperlukan, terutama dengan jumlah ASN yang akan memasuki masa pensiun dalam beberapa tahun mendatang. Reformasi akan mencakup perubahan dalam desain manfaat, desain iuran, lembaga pengelolaan, serta tata kelola pensiun ASN.
Berita Terkait
-
Dalih Tekan Polusi Udara, Baru 13 Persen ASN Pemprov DKI Jakarta Terapkan WFH
-
Suasana Hari Pertama WFH ASN Pemprov DKI, Lalin di Jaktim Ramai Lancar
-
Larangan Bagi ASN Pemprov DKI Selama WFH: Tak Boleh Mudik, Pakai Daster, Hingga ke Pasar
-
WFH ASN Pemprov DKI Dinaikkan Jadi 75 Persen Saat KTT ASEAN
-
ASN DKI Jakarta yang Dilarang WFH Selama KTT ASEAN: Sektor Kesehatan hingga Keamanan
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
Terkini
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun
-
Tarif Listrik Non-Subsidi dan Bersubsidi Dipastikan Tak Naik Sepanjang November 2025
-
Dihadang Biaya Tinggi & Brand Global, Bisnis Waralaba Hadapi Tantangan
-
Indonesia Nego Habis-habisan dengan AS! Target Tarif 0 Persen untuk Sawit, Kakao, Hingga Karet
-
Fluktuasi Ekonomi! CBDK Revisi Target Pra-Penjualan 2025 Jadi Rp508 Miliar
-
Volume Transaksi BEI Melejit ke Rp31 Triliun! Investor Asing Net Buy Rp1,13 T di Penutup Pekan
-
Malaysia Incar Bisnis Franchise di Indonesia
-
PGN Dorong Pariwisata Borobudur, Integrasikan CNG dan Panel Surya di Desa Wisata
-
OJK dan BI Makin Kompak Perkuat Keuangan Digital