Suara.com - Konflik warga dan investor pembangunan Rempang Eco-City di Pulau Rempang, Kepulauan Riau terus bergulir. Salah satu yang terlibat adalah Perusahaan Xinyi.
Profil perusahaan Xinyi ramai diperbincangkan setelah memutuskan berinvestasi di Pulau Rempang. Perusahaan yang bergerak di sektor industri kaca asal Cina tersebut siap menggelontorkan dana senilai Rp381 triliun hingga tahun 2080 mendatang. R
encananya, Xinyi Group akan membangun sebuah fasilitas hilirisasi pasir kuarsa atau disebut juga sebagai pasir silika di kawasan Rempang Eco City.
Sebelum akhirnya pengumuman ini disampaikan kepada publik, pada Juli lalu Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia telah mengungkapkan terkait rencana investasi ini di Pulau Rempang dan bahkan ia juga telah melakukan kunjungan ke kantor pusat perusahaan Xinyi Group di Wuhu, Cina.
Xinyi Group merupakan sebuah perusahaan dari Xinyi Glass dan Xinyi Solar, yang bergerak multinasional berbasis di Hong Kong, Cina, dengan jangkauan operasionalnya hingga di seluruh dunia.
Perusahaan satu ini dikenal sebagai salah satu produsen kaca terbesar yanga ada di dunia. Xinyi mampu menghasilkan berbagai jenis produk kaca yang kerap digunakan di dalam sektor-sektor kunci seperti otomotif, konstruksi, hingga energi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Xinyi Group mempunyai 13 taman industri, lebih dari 22.000 karyawan yang ada di seluruh dunia, serta sejumlah fasilitas modern yang sangat mendukung dalam proses operasinya. Adapun total aset yang dimiliki oleh Xinyi Group hingga mencapai sekitar USD 15,3 miliar, dengan nilai pasar sekitar USD 30 miliar.
CEO Xinyi Group Gerry Tung mengatakan jika peningkatan investasi dan potensi ekonomi di Indonesia adalah salah satu faktor penkudung yang mendorong Xinyi Group menambah nilai investasinya di Indonesia. Dia menilai bahwa telah memperhatikan selama beberapa tahun ini dan mengklaim bahwa investasi di Indonesia sangatlah bagus.
Perusahaan di Bawah Xinyi Group
Baca Juga: Pemerintah Bakal Itung Kembali Ganti Rugi Warga Rempang di Proyek Eco City, Jadi Berapa?
Xinyi Group selama menjalankan usahanya berfokus pada dua lini bisnis utama, yaitu produksi kaca dan energi terbarukan. Pada sektor produksi kaca, Xinyi Group telah menghasilkan beberapa jenis kaca, yakni kaca apung, kaca arsitektur, kaca mobil, dan juga kaca surya. Mereka mendistribusikan hasil produk kacanya ke lebih dari 130 negara di seluruh dunia.
Sedangkan dalam sektor energi terbarukan, Xinyi Group mempunyai beragam jenis investasi. Antara lain yakni lahan solar farm, polisilikon, film surya, silikon industri, industrial ES (energi penyimpanan), civil ES, serta tenaga surya atap. Hal ini mencerminkan komitmen dari perusahaan terhadap penggunaan energi yang bersih dan berkelanjutan.
Dalam rencana yang dibawa dengan berinvestasi di Pulau Rempang, Batam, Xinyi Group akan menciptakan pengalaman dan sumber daya yang begitu luas di dalam industri kaca dan juga energi terbarukan.
Walaupun pada awal pembangunannya proyek ini telah menghadapi tantangan, namun perusahaan tetap memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia juga di seluruh dunia.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Profil Panglima Pajaji, Siap Bela Warga Rempang Usai Panglima TNI Perintahkan 'Piting'
-
Pemerintah Janjikan SHM untuk Warga Rempang, Seritifkat Tanah Tidak Boleh Dijual
-
Pastikan Informasi Ustaz Somad Diperiksa Pasca Bentrokan Rempang Hoaks, Polda Kepri Buru Pelaku Penyebar
-
Singgung Kasus Rempang, Ganjar Bicara soal Pentingnya Mitigasi Atasi Konflik Agraria
-
Pemerintah Bakal Itung Kembali Ganti Rugi Warga Rempang di Proyek Eco City, Jadi Berapa?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor