Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya mendorong peningkatan produksi padi pada tahun 2024 dengan memanfaatkan potensi rawa tadah hujan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (Oki), Sumatera Selatan (Sumsel).
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman telah memberikan arahan tegas untuk meningkatkan produksi padi di tahun 2024 dengan mengoptimalkan potensi lahan rawa, salah satunya di Sumsel.
“Kita akan melakukan akselerasi dari potensi besar Indonesia, yaitu lahan rawa mineral. Dulu kan pernah kita lakukan di Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan,” ujar Mentan Amran.
Menindaklanjuti arahan tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian, Ali Jamil berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel untuk memaksimalkan produktivitas lahan rawa dan indeks pertanaman di wilayah tersebut.
Salah satu langkah nyata untuk meningkatkan indeks pertanaman adalah dengan mengunjungi lahan pertanian rawa tadah hujan di Desa Jukdakdak, Kecamatan Tanjung Lubuk, Kabupaten Oki.
Menurut Ali, lahan rawa lebak di Desa Judakdak ini memiliki karakteristik berupa cekungan yang dibatasi oleh satu atau dua tanggul sungai. Di Desa Judakdak terdapat lahan pertanian rawa tadah hujan seluas 500 hektar dengan rata-rata IP berkisar antara 100 hingga 200.
"Petani setempat ada yang bisa menanam padi 3 kali setahun," tambahnya.
Mereka, lanjut Ali Jamil, mengoptimalkan penggunaan pompa berukuran 3 inci dan sumur sedalam 15 meter.
"Genangan air pada lahan rawa lebak terjadi akibat luapan air sungai atau air hujan yang menggenang secara periodik. Namun, melalui intervensi dengan penggunaan pompa air dan sumur air tanah dangkal, terlihat potensi peningkatan Indeks Pertanaman di kawasan tersebut," paparnya.
Baca Juga: Baru Dilantik Jadi Menteri Pertanian, Amran Fokus Tingkatkan Produksi Komoditas Strategis
Meski sudah tersear luas, tumbuhnya inisiatif swadaya masyarakat ini memberikan gambaran teknologi yang berguna untuk meningkatkan produktivitas lahan dan produksi padi, khususnya di lahan rawa.
Seperti diketahui, Kabupaten Oki mempunyai potensi lahan rawa berupa lahan rawa pasang surut dan rawa lebak berkisar 65 ribu hektar yang perlu dikelola tata airnya.
Berita Terkait
-
KPK Masih Butuh Waktu Kumpulkan Alat Bukti, Masa Penahanan SYL Cs Diperpanjang 40 Hari
-
Diperiksa Kembali, Kuasa Hukum Sebut Polisi Ingin Pertegas Pertemuan SYL dengan Firli Bahuri
-
Luas Panen Padi di Gorontalo Meningkat 48,83 Ribu Hektar
-
RI Terancam Paceklik Beras, 40 Persen Penggilingan Padi Tutup
-
Kementan Siapkan Pengembangan Lahan Rawa untuk Tingkatkan Produksi Pangan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Kampanye ESG Dimulai dari Lingkungan Kantor, Telkom Gelar Tenant Day
-
SPBU Swasta Kompak Naikkan Harga Per 1 Oktober
-
PPPK Paruh Waktu Berstatus ASN? Ini Skema Gaji, Tunjangan, dan Jenjang Karir
-
Permata Bank Rombak Jajaran Direksi: Eks CIO HSBC India Jadi Amunisi Baru!
-
Harga BBM Vivo, Shell, dan BP Naik: Update Harga BBM Semua SPBU Hari Ini
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Momen Menkeu Sindir Subsidi BBM Tidak Tepat: Sudah Ada DTSEN, Kenapa Tidak Dipakai?
-
Rupiah Anjlok Rp 16.800, Menko Airlangga Akui Belum Bertemu Gubernur BI! Ada Apa?
-
Aduh, Rupiah Sakit Lagi Lawan Dolar Amerika di Awal Bulan Oktober
-
IHSG Bangkit di Rabu Pagi, Tapi Diproyeksi Melemah