Suara.com - Presiden Iran, Ebrahim Raisi berharap, negara anggota BRICS segera bertindak atas sikap pemerintah Israel dan militer mereka. Ia juga meminta BRICS menandai Israel sebagai negara teroris dalam konteks dugaan kejahatan perang terhadap rakyat Palestina di Gaza.
Permintaan ini disampaikan dalam Pertemuan Gabungan Luar Biasa tentang Situasi Timur Tengah yang diadakan secara online pada awal pekan ini.
Iran sebagai salah satu anggota BRICS menyerukan agar negara-negara tersebut menggunakan pengaruh mereka untuk mengakhiri pengepungan Israel atas Gaza dan memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang aman.
Ia juga meminta penyelidikan terhadap dugaan penggunaan senjata terlarang oleh Israel di Gaza, termasuk bos fosfor putih.
“Rezim [Israel] harus dinyatakan sebagai rezim teroris dan tentaranya dianggap sebagai organisasi teroris,” kata Raisi, dikutip dari sumber yang sama.
BRICS, kata dia, seluruhnya diharapkan mengakui hak negara Palestina. Negara anggota BRICS diminta juga untuk segera memutus hubungan baik politik, ekonomi, dan militer dengan Israel.
Iran, menurut pernyataan Raisi, akan memberikan dukungan sepenuhnya atas upaya bersama yang diajukan oleh Afrika Selatan bersama empat negara lain di Mahkamah Kriminal Internasional (ICC). Upaya tersebut bertujuan untuk menyelidiki apakah terdapat kejahatan perang yang dilakukan di Gaza.
Namun, Raisi menegaskan bahwa dalam konteks pengajuan tersebut, Amerika Serikat (AS) juga harus bertanggung jawab atas pembunuhan anak-anak yang dilakukan oleh militer Israel di Gaza.
Menurut data pejabat kesehatan Palestina di Gaza, Israel telah menyebabkan lebih dari 14.000 kematian warga Palestina, termasuk 5.600 anak-anak, sejak mereka menyatakan perang terhadap Hamas bulan lalu. Selain itu, lebih dari 6.000 penduduk daerah kantong Palestina tersebut dinyatakan hilang.
Israel, sebagai respons terhadap serangan mendadak lintas batas Hamas pada 7 Oktober, menganggap pengeboman yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah yang diblokade tersebut sebagai tindakan yang dibenarkan.
Pada pertemuan puncak virtual yang dihadiri oleh pemimpin negara-negara anggota BRICS dan anggota baru seperti Arab Saudi, Argentina, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab, sebagian besar negara lebih memilih untuk mengeluarkan pernyataan individual yang menyerukan bentuk gencatan senjata.
Berita Terkait
-
Tak Ada Gencatan Senjata yang Gratis, Apa yang Diperoleh Israel dari Hamas?
-
Ini Tiga Relawan WNI yang Masih Hilang Kontak Usai Serangan Israel ke RS Indonesia di Gaza
-
RS Indonesia Terancam Diserbu Israel, MER-C Tak Tahu Nasib 3 Relawan WNI di Gaza: Insyaallah Mereka Selamat
-
Staf WHO Tewas Dibom Israel Bersama Bayi 6 Bulan dan Suaminya, Dirjen WHO: Gencatan Senjata Sekarang
-
Menegangkan! Beginilah Aksi Pemberontak Houthi Yaman saat Bajak Kapal Kargo Israel
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
Terkini
-
Bahllil Beberkan Alasan Pemerintah Tunjuk Pertamina Jadi Importir Tunggal BBM
-
Analis: Harga Emas Menuju USD4.000, Trader Perlu Cermati Peluang
-
OJK Catat Likuiditas Bank 'Banjir' Usai Guyuran Dana Rp200 Triliun dari Menkeu
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Harga Emas Antam Pecah Rekor Lagi Tembus Lebih dari Rp2,1 Juta, Ini Penyebabnya
-
Stok Bensin di SPBU Shell dan BP Banyak Kosong, Menteri Bahlil Sarankan Swasta Beli ke Pertamina
-
Jadi Sekjen Kementerian ESDM, Bahlil Beri Tugas Ahmad Erani Yustika Percepat Hilirasi Energi
-
Mekaarprenuer PNM Tingkatkan Produksi Usaha & Dukung Kemandirian Ekonomi Perempuan
-
IHSG Dekati 8.000, Melawan Pelemahan Bursa Asia Jelang Putusan Suku Bunga The Fed
-
Waskita Karya Kembali Masuk Top 50 Emiten dalam The 16th IICD CG Award 2025