Suara.com - Kepala Divisi Riset PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Verdi Ikhwan optimis, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di pasar saham Indonesia dapat mencapai target senilai Rp12,25 triliun pada tahun 2024.
Menurutnya, optimisme ini didasarkan pada kondisi setelah Pemilihan Umum (Pemilu), yang secara historis biasanya diikuti oleh pembalikan positif dengan peningkatan transaksi.
Selain itu, ia menambahkan bahwa peningkatan RNTH tahun depan juga akan terdorong oleh meningkatnya pasokan dan permintaan seiring dengan pertumbuhan jumlah perusahaan tercatat dan investor di pasar modal Indonesia.
“Kita punya base dari supply and demand, jumlah emiten kita banyak, jumlah investor banyak. Sehingga, kita optimis, termasuk kondisi makro kita, pemerintah menargetkan tumbuh 5 persen, itu lumayan gede dibandingkan negara lain,” ujar Verdi, dikutip dari Antara pada Rabu (13/12/2023).
Ia juga mengaku optimis jumlah perusahaan tercatat baru yang akan melangsungkan Initial Public Offering (IPO) akan mencapai target yang sebanyak 62 perusahaan pada tahun depan.
“Kita tidak memilah-milah emiten gede ataupun kecil yang masuk ke bursa, walaupun kita berusaha mencari emiten yang gede. Karena, ujung- ujungnya nanti likuiditasnya menjadi cukup bagus,” ujar Verdi.
Pada tahun 2023 ini, BEI telah merevisi target rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) dari sebelumnya senilai Rp14,75 triliun menjadi Rp10,75 triliun.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat RNTH pasar saham per November 2023 senilai Rp10,54 triliun, atau naik dibandingkan Oktober 2023 yang senilai Rp10,48 triliun.
Dalam kesempatan ini, Verdi juga optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada tahun depan, seiring potensi tren penurunan suku bunga acuan, meskipun di dalam negeri sedang terselenggara Pemilu.
Baca Juga: Saham GOTO Anjlok Dalam 20,37 Persen Sore Ini Usai TikTok Kuasai Tokopedia
“Kalau kita melihat dari kondisi yang ada, rekor yang pernah kita capai di level 7.300-an pada tahun 2022 itu di tahun 2024 optimis bisa dilalui,” ujar Verdi.
Berita Terkait
-
Ramai-Ramai Stunting Jadi Perhatian Serius Emiten di Pasar Modal
-
Segini Saham BBRI yang Harus Dimiliki Jika Ingin Dapatkan Uang Rp100 Juta Tanpa Kerja
-
Dua Bulan IPO Saham BREN Bisa Kuasai Kapitalisar Pasar BEI, Kini Dicurigai
-
Persaingan Sengit! BBCA Kembali Rajai Kapitalisasi Pasar, Tumbangkan BREN Sore Ini
-
Saham GOTO Anjlok Dalam 20,37 Persen Sore Ini Usai TikTok Kuasai Tokopedia
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Ignasius Jonan 2 Jam Bertemu Prabowo, Bahas Proyek Kereta Cepat Bareng AHY?
-
Jadwal Pembagian Dividen AVIA, Tembus Rp 600 Miliar untuk Pemegang Saham
-
BRI Peduli dan YBM BRILian Salurkan Bantuan Tanggap Darurat Banjir Sukabumi
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Menkeu Purbaya Sebut Krisis China Tak Mungkin, Singgung Sistem Komunis
-
Menkeu Purbaya Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Tembus 5,5 Persen
-
Produsen Vaksin Global Bakal Gunakan AI Demi Hadapi Pandemi Berikutnya
-
Suara dari Timur: Mengenang Ajoeba Wartabone dan Api Persatuan Indonesia
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi