Suara.com - Profil Maskapai Airfast Indonesia banyak diperbincangkan setelah masyarakat Indonesia menaruh minat berpergian di wilayah Indonesia Timur. Maskapai ini banyak melayani rute ke kawasan – kawasan perintis seperti Bau Bau dan Wakatobi dari Kota Kendari Sulawesi Tenggara, serta Surabaya – Bawean di sekitar pulau Jawa.
Remote Travel atau berpergian ke area terpencil memang menjadi salah satu layanan andalan Airfast Indonesia. Di samping itu, penerbangan juga melayani pengangkutan kargo, evakuasi medis, serta penerbangan khusus perusahaan.
Berusia lebih dari 53 tahun, manajemen Airfast memulai bisnis dengan menjadi operator helikopter kecil yang melayani berbagai industri minyak dan gas serta pertambangan.
Evolusi moda transportasi ini selama beberapa dekade telah memberi banyak peluang untuk bekerja bersama klien dari berbagai latar belakang industri, baik besar maupun kecil. Dari pengalaman-pengalaman inilah Airfast terus berkembang dalam mempraktikkan fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berubah.
Sejak awal prinsip inti Airfast adalah menjadi pelopor yang akan membuka jalan dan membawa manfaat bersama untuk kemajuan dan pengembangan industri penerbangan. Airfast berkomitmen untuk memberikan layanan kepada pelanggan dengan keamanan, legalitas, dan kualitas yang terbaik.
Sejarah Airfast
Didirikan pada tahun 1971, Airfast dimulai dari operator helikopter kecil yang sebagian besar bisnisnya berasal dari industri eksplorasi minyak Indonesia.
Awalnya merupakan perusahaan patungan Australia-Indonesia, perusahaan ini menjadi sepenuhnya milik Indonesia pada tahun 1982 di bawah naungan mendiang penerbang Mr Frank Delano Reuneker.
Baca Juga: Kenapa Sih Harga Tiket Pesawat Masih Mahal, Menhub Beberkan Penyebabnya
Pada tahun-tahun awalnya, Airfast juga menunjukkan keahlian di kancah internasional dengan memenangkan kontrak di banyak negara seperti India, Kepulauan Solomon, Vietnam dan Uni Emirat Arab. Kami juga memiliki kesempatan untuk mendukung PBB dengan program mereka di Sudan.
Selama tiga dekade terakhir, Airfast telah melakukan diversifikasi dan memperluas basis bisnisnya di luar eksplorasi mineral dan produksi minyak di Indonesia untuk memanfaatkan pelanggan dari berbagai latar belakang industri. Manajemen merasa terhormat dapat menyediakan layanan khusus yang disesuaikan kepada klien kami yang telah menjadi misi inti perusahaan.
Kendati demikian, maskapai Airfast juga tak bisa lepas dari kritik akibat kecelakaan saat penerbangan. Salah satunya, helikopter Airfast Indonesia dengan nomor PK-ODB dilaporkan kecelakaan pada Kamis 30 Desember 2021, pukul 16.51 WIT di Kabupaten Boven Digoel, Papua.
Helikopter berwarna hitam tersebut menempuh Dekai – Kali Silet – Tanah Merah. Membawa dua orang penumpang dan dikendarai oleh Kapten Pilot Agung B dan teknisi bernama Fauzan Huda.
Helikopter dikabarkan jatuh pada koordinat 04°57.5’S 140°07.6’E. Informasi yang diterima KabarPapua.co -- jaringan Suara.com, helikopter melakukan perjalanan dari Dekai, Yahukimo menuju Kali Silet dan Tanah Merah.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Ada Maskapai Tetapkan Harga Tiket Terlalu Mahal, Menparekraf Minta Tambah Pesawat dan Jadwal Terbang
-
BBN Airlines Indonesia Terima Pendanaan Senilai 6,2 juta Dolar AS
-
TransNusa Jadi Maskapai Penerbangan dengan Pertumbuhan Tercepat di Asia Tenggara Tahun 2023
-
BBN Airlines Indonesia Fasilitasi Serangkaian Misi Pengiriman Bantuan Kemanusiaan
-
Kenapa Sih Harga Tiket Pesawat Masih Mahal, Menhub Beberkan Penyebabnya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Perusahaan RI Bakal Garap Proyek Kabel Laut Jakarta-Manado
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai