Suara.com - Memasuki hari kampanye kampanye Pemilu 2024 ke-43, Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo melakukan pertemuan dengan petani bawang sekaligus ikut panen bawang merah di Desa Kertabesuki, Brebes, Jawa Tengah.
Pertemuan antara Ganjar dengan petani bawang diawali dengan dialog di tengah sawah. Ganjar bertemu dengan seorang petani bawang bernama Ratmi.
Kepada Ganjar, wanita asli Brebes ini mengungkapkan keluhannya agar pupuk bisa didapatkan dengan mudah dan bisa dibeli dengan harga terjangkau. Apalagi, ketika para petani sedang panen bawang, tapi tidak laku untuk dijual.
“Biar obat garam turun, agar petani kaya dulu lagi. Harga stabil jangan mahal,” kata Ratmi ditulis Kamis (11/1/2024).
Karena itulah, Ratmi pun mendukung penuh wacana Ganjar yang ingin memperbanyak kouta pupuk subsidi saat menjadi Presiden 2024 nanti.
“Biar petani makmur, jadi bagus,” tutur Ratmi.
Sementara, Ganjar menyatakan persoalan pupuk masih menjadi keluhan yang didapatkannya saat bertemu dengan petani di Brebes.
“Ya hari ini di Brebes kita temukan nomor satu, masih utama petani semua sudah menjerit pupuknya kurang,” kata Ganjar.
Dikatakan Ganjar, untuk sekarang ini pupuk subsidi koutanya memang dikurangi jumlahnya. Sehingga saat bertemu dengan petani di semua wilayah pun keluhannya kepada dirinya sama yaitu sulit mendapatkan pupuk.
Baca Juga: Usai Kampanye Seharian Di Lampung, Atikoh Ganjar Pilih Menginap Di Ponpes Miftahul Huda Dua Ribu
“Maka sebetulnya sistem distribusi tertutup dan tepat sasaran inilah yang penting dilakukan. Maka penting saya mengingatkan kepada pemangku kepentingan pupuk, plis bantu yuk, saya punya data kartu tani itu bukan kartunya loh, itu adalah database petani siapa yg berhak mendapatkan pupuk, ini sama seprrti BLT PKH dan sebagainya apakah tepat sasaran,” jelas Ganjar.
Capres berambut putih ini pun berjanji kala menjadi Presiden akan memperbaiki hal tersebut. Mulai dari distribusi pupuk yang harus merata dan tepat sasaran melalui ‘KTP Sakti’.
“Maka ini cerita ketidaktepatan sasaran sehingga mereka protes, meskipun tentu saja kita minta kepada petani agar penggunaan pupuk tidak berlebihan, karena kalau berlebih tanahnya rusak dan keras sekali,” jelas Ganjar.
Tak sekedar soal pupuk, Ganjar juga mendapatkan keluhan dari petani mengenai harganya jual yang turun. Berikutnya terkait masalah air yang di mana para petani kerap mengalami kesulitan di musim kemarau.
“Ini cara kawan-kawan tim saya untuk mengecek. Mudah-mudahan untuk inventarisasi problem yang muncul dari masyarakat,” pungkas Ganjar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Kepala BP BUMN
-
Daftar Emiten Saham yang Fokus pada Bisnis Pengelolaan Sampah
-
Pemerintah Sedang Negosiasi Restrukturisasi Utang Kereta Cepat dengan China
-
Menteri Airlangga Dorong Pesantren Menabung Emas di Bullion Bank
-
Gubernur BI : Ekonomi Syariah Indonesia Sejajar dengan Arab Saudi dan Malaysia
-
Marak Kasus Keracunan: 77 Persen Masyarakat Dukung MBG Lanjut, Tapi Minta Kualitas Dijaga Ketat!
-
IHSG Sesi I: Energi dan Teknologi Terbang Tinggi, Keuangan dan Infrastruktur Masih Keok
-
10 Fakta Etanol BBM yang Tuai Pro dan Kontra, Benarkah Buat Mesin Cepat Berkarat?
-
IHSG Terjun Bebas di Sesi Pertama! Apa yang Terjadi?
-
ESDM Bantah Ada Pembelaan Soal Saran SPBU Swasta Beli BBM Murni dari Pertamina