Suara.com - Amerika Serikat dan Israel telah menyelesaikan perjanjian senjata yang signifikan, termasuk pengadaan jet tempur F-35 dan F-15 untuk Tel Aviv, menurut laporan Hebrew Channel 12 pada Kamis (25/1).
Sumber-sumber dari Kementerian Pertahanan Israel yang terlibat dalam perjanjian tersebut dikutip oleh media tersebut, menyatakan bahwa kesepakatan tersebut telah berhasil dicapai antara AS dan Israel.
Sebagai bagian dari kesepakatan ini, militer Israel akan menerima pengiriman sejumlah drone dan ribuan butir amunisi dalam beberapa hari ke depan.
Kabar ini membuat miris, seiring klaim dari Kemenlu AS yang belakangan melakukan melobi sejumlah negara di jazirah Arab guna menemukan jalan keluar dari genosida Israel di Gaza.
Menurut para pejabat itu, seperti yang dikutip dari Anadolu Agency via Antara, perjanjian tersebut termasuk pasokan bagi militer Israel berupa pesawat tempur F-35 dan F-15 serta helikopter Apache dalam jumlah besar.
Para pejabat mengatakan kesepakatan itu merupakan hal yang luar biasa mengingat perang terus berlanjut di Gaza maupun pertempuran di utara dengan kelompok Hizbullah Lebanon.
Israel bahkan meminta agar Amerika Serikat memprioritaskan mereka agar mendapatka pasokan senjata, untuk melawan pejuang Hamas di Gaza.
Israel akan menjadi negara pertama yang menerima pesawat F-35 canggih yang diproduksi oleh Boeing. Amerika Serikat telah menyatakan dukungannya terhadap Israel sejak pecahnya konflik di Jalur Gaza pada 7 Oktober tahun lalu.
Pada 25 Oktober, survei yang dilakukan oleh CBS News di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa 52 persen warga Amerika menentang pemerintah mereka mengirim senjata ke Israel. Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak serangan awal kelompok Palestina, Hamas, pada 7 Oktober.
Baca Juga: Digunakan Menyerang Houthi, Ini Spesifikasi Pesawat Jammer EA-18G Growler
Gempuran Israel telah menewaskan sedikitnya 25.900 warga Palestina dan melukai 64.110 lainnya. Sementara, hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan Israel menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara lebih dari separuh infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Berita Terkait
-
Senjata Api Buatan Pindad Hadir di Amerika Serikat: Ini Daftar dan Harganya
-
Pengungsi Gaza Terancam Kelaparan, Terpaksa Makan Pakan Hewan Ternak
-
Kemenlu RI Geram Israel Berkali-kali Langgar Hukum Internasional, PBB Ikut Jadi Korban
-
Ivan Gunawan Kirimkan Kontainer untuk Bantu Gaza, Banjir Pujian: Amal Orang Gak Ada yang Tau
-
Digunakan Menyerang Houthi, Ini Spesifikasi Pesawat Jammer EA-18G Growler
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga