Suara.com - Saat Indonesia tengah gentar dengan investasi tambang pendukung kendaraan listrik, Glencore, perusahaan perdagangan komoditas dan pertambangan multinasional berencana untuk melepas sahamnya di Koniambo Nickel SAS (KNS) di Kaledonia Baru.
Jika rencana ini terealisasi, produksi di pabrik pengolahan KNS akan dihentikan selama enam bulan sambil mencari investor baru untuk mengatasi situasi bisnis yang sedang mengalami kerugian.
Saat ini, Perancis masih melakukan negosiasi untuk menyelamatkan industri nikel di Kaledonia Baru. Pekan lalu, Prancis mengumumkan bahwa mereka telah menawarkan dukungan keuangan kepada KNS sekitar 200 juta euro sebagai upaya untuk membantu.
"Dengan biaya operasional yang tinggi dan pasar nikel yang sedang lesu, operasi KNS masih tidak menguntungkan," ujar Glencore dalam pernyataannya yang dikutip dari Reuters pada Selasa (13/2/2024).
Sebagai informasi, KNS adalah perusahaan merger dari Glencore dan Societe Miniere du Sud Pacifique SA (SMSP). Tingginya biaya operasional, persaingan usaha dengan Indonesia dan tekanan politik membuat usaha nikel negara itu terancam bangkrut.
Pejabat setempat menegaskan bahwa pemerintah berpegang pada posisinya, yaitu bahwa pelaku industri harus berkomitmen untuk berinvestasi di KNS dan pabrik pengolahan nikel lainnya di Kaledonia Baru. Prancis juga tidak menutup kemungkinan adanya minat investor dari China.
Tahun 2023 lalu, Glencore menyatakan bahwa mereka akan hanya membiayai KNS yang memiliki 49% sahamnya hingga akhir Februari. Mereka berencana untuk mendukung keuangan KNS selama enam bulan periode produksi dihentikan.
Berita Terkait
-
Tom Lembong Benar! Bisnis Tambang Nikel Dunia Gelap, Glencore Tutup Pabrik
-
Pasar Mobil China Bergejolak: EV Tergelincir, Ekspor Jadi Penyelamat?
-
Tom Lembong Vs Luhut Soal Nikel: Harga Anjlok Bikin Tambang Smelter Bangkrut?
-
Ogah Tenggak Bensin dan Listrik, Ini Contoh Mobil Masa Depan yang Disinggung Ahok
-
Incar Entry Level, Ford Pasang Kuda-Kuda untuk Racik Mobil Listrik Murah
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Pembobolan Rp 70 Miliar di RDN BCA Akibat Serangan Siber, Pihak Ini Tanggung Kerugian Nasabah
-
Bahlil: Biodiesel Bikin Devisa Negara Hemat 40,71 miliar Dolar AS
-
Bahlil: Impor Minyak 1 Juta Barel per Hari Bikin Devisa Negara 'Bocor' Rp 776 Triliun per Tahun
-
Lewat NextDev, Telkomsel Cetak Technopreneurs Unggul dengan Kurikulum Inovasi Berbasis AI
-
Percepat Swasembada Pangan, Mentan Pastikan Indonesia Siap Hentikan Impor Beras
-
OJK: Kerugian Akibat Scam Tembus Rp 6,1 Triliun
-
Izin 190 Perusahaan Tambang Dibekukan, Bahlil: Hutan Rusak, Siapa Tanggung Jawab?
-
Naik 15,6 Persen, Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Tembus 7,7 Juta Periode Juli-September
-
PP 39/2025 Terbit, Pemerintah Prioritaskan Stok Batu Bara untuk BUMN Energi dan Industri Strategis
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Akhirnya Ditutup Menguat Didorong Keperkasaan Rupiah