Suara.com - Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia Rhenald Kasali menyebut pelaku usaha harus memiliki lompatan untuk mangatasi tantangan dan dinamika di tahun 2024. Pasalnya, lompatan dan keberanian menjadi kunci pelaku usaha untuk bisa keluar dari dinamika-dinamika yang ada.
Hal ini diungkapkannya saat menghadiri acara Wawasan Business Forum #TheNextGiant yang digelar Suara Surabaya Media di Ballroom Hotel Doubletree by Hilton Surabaya, pada Jumat malam (23/2/2024).
"Yang membuat Anda maju adalah lompatan. Anda harus melompat, Anda harus punya keberanian. Hanya mereka yang melompat, yang akan mendapatkan tempat di dunia baru ini," ujar Rhenald.
Komisaris Utama PT Pos Indonesia (Persero) ini melanjutkan, tantangan pada tahun ini merupakan dampak dan pengaruh dari perkembangan dunia yang terjadi sejak 2023.
Berdasarkan analisanya, ada sembilan kejutan dunia yang banyak mengubah strategi bisnis. Membuat pelaku usaha hingga pemerintah harus melakukan penyesuaian agar mampu menjawab tantangan.
Baca Juga
AHY Gesit, Langsung Tancap Gas Keluar Kota di Hari Pertama Jadi Menteri, Ini Biaya Dinasnya
Beberapa contoh kejutan dunia itu adalah perang dan konflik antarnegara hingga berdampak pada ekonomi global dan pangan. Kemudian sistem jebakan finansial, munculnya strawberry generation, keberadaan super intelligent AI, krisis rantai pasokan, pemanasan iklim, dan perombakan besar-besaran.
Kemudian pada sesi kedua, Edi Masrianto Direktur Keuangan, Treasury and Global Services Bank Jatim menyampaikan pentingnya kedisiplinan untuk membangun bisnis yang tangguh di tahun ini.
"Bisnis apa pun itu, yang paling penting adalah disiplin. Baik disiplin terhadap diri sendiri maupun disiplin dengan partner kita, kalau punya," beber dia.
Baca Juga: 3 Doa Sebelum Memulai Bisnis, Agar Tidak Rugi dan Dimudahkan
Kedisiplinan harus dijalankan sesuai dengan passion masing-masing. Karena dengan begitu, apa yang dikerjakan akan konsisten, tidak bosan dan menumbuhkan kreativitas baru.
Meskipun begitu, ia juga mengingatkan bahwa seorang entrepreneur juga harus memiliki jiwa yang sabar dan pantang menyerah. Karena menurutnya, sebuah bisnis yang kuat memerlukan waktu. Faktor yang seringkali membuat wirausaha gagal adalah kurangnya rasa sabar.
"Entrepreneur tidak bisa jadi dadakan. Pasti jatuh bangun, jatuh bangun, harus tetap berusaha," ucapnya.
Sesi ketiga menghadirkan Andanu Prasetyo CEO MAKA Group dan Founder Toko Kopi Tuku yang membagikan pengalamannya merintis bisnis berkelanjutan.
"Pada dasarnya, dalam membangun bisnis itu dari hati. Itu modal yang bagus agar tetap sustainability," katanya.
Selain itu, ia menyebut bahwa dalam menjalankan bisnis juga penting untuk memiliki pengalaman dalam menjalankan usaha dan memberikan pengalaman yang berkesan kepada pelanggan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Daftar Kode SWIFT BRI Semua Wilayah di Indonesia
-
Cara Menghitung Simulasi Cicil Emas di Pegadaian, Berapa Biayanya?
-
Jadwal dan Nominal Bansos Desember 2025: BLT, BPNT, dan PKH
-
BEI Ogah Gegabah, Siapkan Model Demutualisasi Paling 'Ciamik' Hasil Intip Bursa Global
-
Menkeu Purbaya Bisa Intip Kondisi Keuangan Perusahaan Mulai 2027
-
Menteri ESDM Pindahkan Izin Tambang Pasir Kuarsa ke Pemerintah Pusat
-
IHSG Terbang ke Level Tertinggi 8.570, Intip Saham-saham yang Cuan
-
Pesan Menkeu Purbaya ke Gen Z: Jangan Malas, Negara Tunggu Kontribusi Anda
-
Jadi Penyumbang Produksi Terbesar, Kapan Tambang Bawah Tanah Freeport Bisa Operasi Kembali
-
Freeport Pede Setoran ke Negara 2025 Rp 70 Triliun di Tengah Produksi Turun, Kok Bisa?