Suara.com - Jangan sampai ketiduran di kereta api saat mudik karena bisa saja kena denda hingga dua kali lipat harga tiket. Denda tersebut diberlakukan jika Anda ketiduran hingga kebablasan dari stasiun tujuan atau lokasi turun.
Sebagai informasi, PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) menyiapkan sanksi berupa denda atau larangan naik kereta bagi penumpang yang sengaja turun di stasiun yang melebihi relasi yang tertera pada tiket saat periode mudik lebaran tahun 2024.
Joni Martinus, selaku Wakil Presiden Hubungan Masyarakat KAI, menjelaskan bahwa kebijakan ini diterapkan untuk menjaga kenyamanan bersama selama perjalanan kereta api. Dia menegaskan bahwa petugas KAI akan melakukan pemeriksaan secara rutin di setiap perjalanan untuk memastikan bahwa para pelanggan mematuhi relasi yang tertera pada tiket mereka.
Namun, patut dicatat. Sanksi yang lebih berat siap mengancam penumpang yang dengan sengaja kebablasan. Sementara, terkait sanksi denda bagi penumpang yang kebablasan, Joni mengatakan besarannya akan diinformasikan oleh petugas terkait.
Penumpang yang melebihi relasi itu harus membayar denda secara langsung di kereta dan akan diturunkan pada stasiun kesempatan pertama.
Menurut KAI, jumlah denda yang harus dibayarkan oleh penumpang adalah dua kali lipat dari harga tiket kelas pelayanan terendah. Besaran ini akan disesuaikan dengan kelas pelayanan yang tertera pada tiket penumpang, dihitung dari stasiun tujuan pada tiket hingga tempat di mana penumpang tersebut diturunkan oleh petugas.
"Kami mengingatkan kepada seluruh pelanggan untuk selalu memeriksa relasi tiketnya sebelum melakukan perjalanan. Dengan demikian, kita dapat bersama-sama menciptakan pengalaman perjalanan yang menyenangkan, ceria, dan bermakna, terutama saat akan mudik lebaran tahun ini," kata Joni, melalui keterangan resminya, dikutip pada Kamis (4/4/2024).
Ada keringanan bagi pelanggar yang tidak mampu membayar denda secara langsung di atas kereta, mereka akan diberikan waktu 24 jam untuk melunasi denda di loket stasiun pada kesempatan pertama setelah turun dari kereta.
Jika denda tidak dibayarkan dalam batas waktu yang ditentukan, KAI mengancam dengan sanksi lebih berat, yaitu larangan naik kereta api.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Berangkatkan 279 Bus Mudik Gratis untuk Tekan Pemudik Roda Dua
Mereka yang melanggar akan dilarang naik kereta selama 90 hari kalender. Apabila pelanggaran serupa terjadi lebih dari tiga kali, larangan naik kereta akan diperpanjang menjadi 180 hari kalender.
Aturan ini sendiri bukan kebijakan baru, karena KAI telah memberlakukan sanksi serupa sejak Agustus 2023 menyusul seringnya penumpang yang sengaja melebihi relasi.
Berita Terkait
-
Sebelum Mudik, Perhatikan Ketentuan Bagasi di Dalam Kereta Api
-
Jangan Panik ART Mudik, Pakai Saja Layanan Jasa Home Service Profesional Bergaransi
-
Bolehkah Tidur di Dalam Masjid untuk Istirahat Melepas Lelah Selama Mudik Lebaran?
-
Pelindo Berangkatkan Ribuan Pemudik ke 13 Kota di Jawa Hingga Sulawesi
-
Pemprov DKI Jakarta Berangkatkan 279 Bus Mudik Gratis untuk Tekan Pemudik Roda Dua
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
Meski Banyak Kasus Keracunan, Luhut Mau MBG Jalan Terus
-
Pertamina Siapkan Kualitas SDM Pelopor Ketahanan Pangan dan Transisi Energi
-
Dituding Bahlil Salah Baca Data Subsidi LPG 3 Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Cara Lihatnya yang Beda