Suara.com - Rencana akuisisi 15% saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) oleh bank syariah asal Uni Emirat Arab, yaitu Abu Dhabi Islamic Bank (ADIB) turut ditanggapi oleh OJK.
OJK melalui Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Dian Edina Rae menyebut, pihaknya belum menerima informasi resmi terkait hal ini.
Namun, jika rencana tersebut memang benar, maka akan ada proses yang harus dilalui dan bukan hanya aksi jual beli kepemilikan saham semata.
Dalam laporan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dikeluarkan oleh OJK, tercatat bahwa aset perbankan syariah mencapai Rp845,61 triliun per Januari 2024, mengalami peningkatan sebesar 10,49% dari periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp765,36 triliun.
OJK terus mengingatkan bahwa bagi perbankan syariah yang berencana melakukan strategi pertumbuhan melalui akuisisi, diperlukan persiapan yang komprehensif untuk mengurangi risiko perlambatan bisnis.
Berbagai risiko yang mungkin timbul di segala bidang harus diidentifikasi dengan cermat dan disusun rencana mitigasi yang tepat. Hal ini penting agar saat bank tersebut beroperasi dengan legal entity yang baru, segala aktivitasnya dapat berjalan dengan lancar.
Berdasarkan laporan Reuters pada Rabu (17/4/2024) lalu, sumber yang tak ingin disebutkan namanya menyatakan bahwa kedua belah pihak sedang dalam pembicaraan mengenai pembelian saham minoritas senilai sekitar US$1,1 miliar atau setara dengan Rp17,88 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.247 per dolar AS).
Tujuan dari akuisisi ini adalah untuk memanfaatkan pertumbuhan yang pesat dalam layanan keuangan Islam di Asia Tenggara.
Sebagian dari opsi yang dipertimbangkan oleh Abu Dhabi Islamic Bank adalah akuisisi sebesar 15% saham BRIS dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).
Baca Juga: Wujudkan Layanan Berkelanjutan, BSI Resmikan KCP Baru di Telkom Landmark Tower II
Meski demikian, sumber tersebut menegaskan bahwa pembicaraan ini masih dalam tahap awal dan belum ada kesepakatan yang pasti.
Berita Terkait
-
BRIS Kelola Rp12,5 triliun Tabungan Haji, Market Share Pembayaran OHN 85 Persen
-
Tembus Top 10 Global, BSI Diminta Segera Jajaki Pasar Timur Tengah
-
Ekonomi Syariah Indonesia Masuk Tiga Besar Dunia, Saatnya Bank BSI Bersinar?
-
Merger Bank BTN Syariah dan Muamalat Rampung Sebelum Pemerintahan Jokowi Kelar
-
Wujudkan Layanan Berkelanjutan, BSI Resmikan KCP Baru di Telkom Landmark Tower II
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Tips dan Cara Memulai Investasi Reksa Dana dari Nol, Aman untuk Pemula!
-
Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia
-
Strategi Bibit Jaga Investor Pasar Modal Terhindar dari Investasi Bodong
-
ESDM Ungkap Alasan Sumber Listrik RI Mayoritas dari Batu Bara
-
Program Loyalitas Kolaborasi Citilink dan BCA: Reward BCA Kini Bisa Dikonversi Jadi LinkMiles
-
IHSG Berbalik Loyo di Perdagangan Kamis Sore, Simak Saham-saham yang Cuan
-
COO Danantara Tampik Indofarma Bukan PHK Karyawan, Tapi Restrukturisasi
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026
-
Panik Uang di ATM Mendadak Hilang? Segera Lakukan 5 Hal Ini
-
Kekayaan Rilke Jeffri Huwae, Dirjen Gakkum yang Dikritik Menteri Bahlil