Suara.com - Berdasarkan Lampiran Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Rencana Induk Ibu Kota Nusantara (IKN), salah satu klaster dari enam klaster mewujudkan Visi Superhub Ekonomi IKN adalah Klaster Industri Teknologi Bersih. Misinya menyediakan produk yang mendukung mobilitas dan utilitas ramah lingkungan.
Dikutip dari kantor berita Antara, pengembangan sektor industri teknologi bersih untuk mobilitas dan utilitas lebih ramah lingkungan diwujudkan dalam perakitan panel surya (solar PV) dan kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV).
Visi Superhub Ekonomi IKN ini akan diwujudkan melalui pengembangan enam klaster ekonomi yang strategis, resilien, dan inovatif dengan dukungan fondasi yang kukuh dalam bentuk infrastruktur keras dan lunak.
Pengembangan keenam klaster didasarkan pada peningkatan daya saing sektor-sektor yang sudah berkembang di Kalimantan Timur serta introduksi sektor-sektor maju yang berorientasi teknologi tinggi dan berkelanjutan.
Keenam klaster ekonomi penggerak utama (prime mover) ini selanjutnya diturunkan menjadi beberapa subsektor yang akan membantu mewujudkan visi economic superhub.
Dalam pengembangan EV di IKN, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) atau OIKN juga memiliki BUMO, yaitu Bina Karya yang mempunyai peran potensial sebagai integrator.
OIKN menyatakan bahwa banyak perusahaan atau investor BUMN dan swasta, baik dalam negeri serta luar negeri yang berminat untuk terlibat dalam pengembangan EV di IKN.
"Perusahaan atau investor swasta yang tertarik untuk terlibat di IKN, khususnya dalam pengembangan EV sangat banyak," jelas Agung Wicaksono, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN dalam seminar daring di Jakarta, Rabu (24/4/2024).
Untuk operator kendaraan listrik, selain Bluebird yang telah melakukan groundbreaking, ada BUMN Damri hingga perusahaan internasional seperti ComfortDelGro taxi dari Singapura yang tertarik untuk terjun di sektor EV IKN.
Baca Juga: UAE Bakal Investasi Energi Baru Terbarukan di IKN Lewat Tony Blair Institute
Kemudian dari segi manufaktur terdapat BYD dari Tiongkok, PT Kalista dari Indonesia, Škoda dari Ceko, serta masih banyak investor atau perusahaan swasta lainnya yang tertarik.
Perusahaan atau investor swasta dalam negeri mau pun internasional juga banyak yang tertarik pada aspek infrastruktur pendukung kendaraan listrik.
Tag
Berita Terkait
-
Aletra Buka Dealer Baru untuk Perkuat Layanan EV
-
Butuh Waktu 8 Bulan, Bagaimana Proses Pengujian BBM Bobibos?
-
Green Jobs Sedang Naik Daun, Tapi Anak Muda Daerah Masih Kesulitan Akses Informasi
-
Rekam Jejak Ikhlas Thamrin, Penemu BBM Bobibos yang Diklaim Ramah Lingkungan
-
Terungkap! Ini Tipe Mobil yang Paling Banyak Diborong Orang Indonesia di Oktober 2025
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
ASN Bolos, Hak Pensiun Langsung Hilang
-
Aset Kripto Masuk Jurang Merah, Tekanan Jual Bitcoin Sentuh Level Terendah 6 Bulan
-
Rupiah Masuk Zona Hijau Lawan Dolar Amerika, Terangkat Sentimen Ini
-
Prabowo Panggil Dasco 2 Kali Sepekan: Urusan Perut Rakyat Jadi Taruhan
-
Bos OJK: Ada Tiga Cara Perkuat Pasar Modal Indonesia, Ini Kuncinya
-
IHSG Bergerak Dua Arah di Awal Sesi Jumat, Cermati Saham-saham Ini
-
Alasan Menkeu Purbaya Ngotot Gali Pajak dari Ekspor Emas
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Pengusaha Warteg Khawatir Omzet Anjlok Gegara Kebijakan Ini