Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sedang melakukan deregulasi yang akan memberi kemudahan untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.
Langkah ini diambil demi mendukung program susu gratis untuk siswa milik pemerintah baru 2024-2029 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya,” tertulis dalam siaran pers Kemenko Perekonomian, Selasa (30/4).
Dalam siaran pers, dijelaskan bahwa Airlangga mengatakan hal tersebut saat bertemu Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP di Kantor Departemen Bisnis dan Perdagangan London, Inggris.
Saat itu, Menteri Greg mengharapkan perdagangan produk susu dan turunannya yang masuk dalam kerangka Joint Economic Trade Committee (JETCO) dipermudah karena mereka masih merasa pendaftaran produknya membutuhkan waktu lama.
Sebagai informasi, JETCO merupakan sebuah forum dialog tingkat menteri antara Indonesia dan Inggris untuk mendorong hubungan perdagangan dan investasi kedua negara melalui peningkatan kerja sama.
Adapun beberapa kelompok kerja yang berada di dalam JETCO ialah di sektor energi terbarukan dan green growth. Kemudian kelompok kerja sektor makanan, minuman, dan pertanian.
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga turut menyampaikan dampak penerapan aturan uji tuntas (due dilligence) Inggris bagi produk kelapa sawit Indonesia, serta mengharapkan perlakuan aturan yang adil.
Indonesia tidak setuju atas penerapan kebijakan Uni Eropa terhadap produk keberlanjutan. Bersama Malaysia, Indonesia sedang mengupayakan pengelolaan soal aturan produk keberlanjutan ini.
Baca Juga: Masih Timbang-timbang Posisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Oposisi Gak Masalah, Koalisi Siap
Kedua menteri juga membahas kerja sama perdagangan bebas, aksesi Indonesia sebagai anggota Organisation for Economic Co-operation and Debelopment (OECD), dan kerja sama regional. Indonesia menyatakan siap membuka perdagangan bebas dengan Inggris.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Greg berujar penting untuk Indonesia masuk ke dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership(CPTPP).
Terakhir, perutusan khusus Perdana Menteri Inggris untuk Indonesia, Richard Graham, ikut membahas kerja sama produksi mineral penting perlu ditingkatkan demi mendorong industri baterai di Indonesia dan Inggris.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Kejar Daya Saing Ekonomi Berbasis Inovasi, UNSIALLDikti Dorong Kampus Masuk Peringkat Global WURI
-
Lebih dari 2 Dekade Melantai di Bursa Efek Indonesia, Harga Saham BBRI Telah Naik 48 Kali
-
Gaji PPPK Tidak Utuh? Cek Fakta dan Aturan Resminya
-
Inovasi Material Ramah Lingkungan Asal Indonesia di World Expo 2025 Osaka
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar