Suara.com - Harga minyak mentah dunia naik di perdagangan Asia pada Senin, setelah mengalami anjlok dalam selama seminggu. Kenaikan ini di tengah meningkatnya tanda-tanda bahwa perundingan gencatan senjata terbaru antara Israel dan Hamas hanya menghasilkan sedikit kemajuan.
Seperti dilansir dari Investing, kenaikan harga minyak ini juga didorong dari melemahnya permintaan dan berkurangnya pasokan pada tahun ini. Kedua faktor tersebut juga menyebabkan harga minyak mencatat penurunan tajam pada minggu lalu.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli naik 0,5% menjadi 83,39 dolar AS per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate naik 0,5% menjadi 78,18 dolar AS per barel.
Kedua jenis minyak mehtah tersebut telah mengalami penurunan antara 6,6% dan 7,5% minggu lalu.
Perundingan gencatan senjata Israel-Hamas telah dirusak oleh serangan yang terus bergulir. Laporan media menyebutkan putaran terakhir perundingan gencatan senjata antara delegasi Israel dan Hamas telah berakhir di Mesir tanpa tercapai kesepakatan.
Hal ini terjadi ketika Israel melancarkan serangan yang menewaskan sedikitnya 10 orang di Rafah, yang tampaknya merupakan pembalasan atas serangan rudal Hamas di persimpangan Kerem Shalom, saluran utama bantuan ke Gaza. Israel juga menutup penyeberangan setelah serangan rudal tersebut.
Konflik yang terus berlanjut tidak menunjukkan tanda-tanda deeskalasi, sehingga ekspektasi akan terjadinya kerusuhan geopolitik di Timur Tengah tetap terjaga. Hal ini menimbulkan beberapa spekulasi bahwa gangguan yang terus berlanjut di wilayah kaya minyak tersebut pada akhirnya akan mengurangi pasokan minyak mentah.
Namun, harga minyak telah turun tajam dari minggu sebelumnya di tengah prospek memburuknya permintaan, terutama karena perekonomian AS dan negara-negara lain tampak melambat di tengah tingginya inflasi dan tingginya suku bunga.
Dari sisi pasokan, data terbaru yang menunjukkan produksi minyak mentah AS naik kembali ke rekor tertinggi juga membebani, begitu pula peningkatan mingguan persediaan minyak AS yang lebih besar dari perkiraan.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Kembali Anjlok Imbas Adanya Permintaan Gencatan Senjata di Gaza,
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Rencana Kenaikan UMP, APINDO: Harus Berkeadilan!
-
Waduh, Vietnam Jadi Pesaing Berat Indonesia untuk Dapatkan Calon Investor
-
Cara Dapat BLT Kesra Rp900 Ribu: Syarat, Penerima, Cara Daftar dan Jadwal Cair
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Jamin Keaslian Data! Peruri Dorong Hilirisasi Ijazah Digital
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Satgas PKH Rampas Tambang Ilegal Terafiliasi Kiki Barki, Aktivis Malut Tunggu Giliran PT Position
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Pengeluaran Riil Orang RI Hanya Rp12,8 Juta Per Tahun
-
Melalui Trade Expo Indonesia 2025, Telkom Dukung UMKM Binaan Tembus Pasar Global