Suara.com - Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) kembali jadi sorotan usai dituding menyewa buzzer untuk meredam isu negatif.
Berawal dari unggahan seorang influencer di TikTok bernama Bima (@awbimax) yang menampilkan tangkapan layar tawaran menjadi buzzer untuk institusi tersebut. Bima mematok harga fantastis, yakni Rp 100 juta per video.
Sontak, publik menduga Bea Cukai berupaya meredam isu negatif dengan menggunakan jasa buzzer. Dugaan ini kian kuat karena Bea Cukai memang tengah menghadapi sorotan negatif masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Bea Cukai dengan tegas membantah tudingan tersebut melalui siaran pers resminya. Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai, Nirwala Dwi Heryanto, menyatakan bahwa Bea Cukai tak pernah menggunakan buzzer untuk mempengaruhi opini publik.
"Kami tidak menggunakan jasa buzzer untuk mendiskreditkan opini masyarakat," kata Nirwala.
Namun, kami pernah bekerja sama dengan beberapa influencer dalam mengedukasi masyarakat terkait layanan kepabeanan dan cukai," sambungnya.
Nirwala kemudian menjelaskan tujuan dari kerja sama tersebut adalah untuk memaksimalkan jangkauan publikasi dan menyederhanakan informasi dari lembaga itu agar dapat lebih mudah dipahami masyarakat secara praktis.
"Layaknya organisasi lain yang memahami pentingnya peran media sosial dan influencer dalam membantu menyebarkan dan menyederhanakan informasi yang kami miliki, kami juga turut mengoptimalkan penggunaan fungsi-fungsi tersebut," jelas Nirwala.
Selain menggandeng beberapa influencer, Bea Cukai juga mengaku secara aktif dan rutin memberikan edukasi dan sosialiasi bagi masyarakat melalui akun-akun media sosial resminya. Dengan akun itu, Nirwala menyebut Bea Cukai juga turut menerima berbagai masukan hingga keluhan masyarakat terkait pelayanan lembaga.
"Bea Cukai berterima kasih atas masukan, saran, dan informasi yang diberikan masyarakat demi penyempurnaan pelayanan yang telah diberikan," paparnya.
Namun, bantahan Bea Cukai disambut skeptis oleh netizen. Mereka mempertanyakan keaslian tangkapan layar yang diunggah Bima. Tak sedikit yang menduga bahwa tawaran tersebut berasal dari pihak ketiga yang tidak bertanggung jawab, atau bisa jadi strategi "playing victim" dari Bea Cukai sendiri.
Berita Terkait
-
Viral Lagi, Detik-detik Koper Alissa Wahid Diobrak-abrik Bea Cukai, Putri Gus Dur sampai Dibilang TKW Taiwan
-
Cakra Khan Ikut Jadi Korban Pajak Tinggi Bea Cukai, Beli Jaket Rp6 Juta Pajaknya Rp21 Juta!
-
Mengingatkan Fatimah Zahratunnisa, Kekalahan Garuda Muda Disebut Sengaja Karena Takut Ambil Piala di Bea Cukai
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Luhut Turun Tangan, Minta Purbaya Tak Ambil Anggaran MBG
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp20 Triliun, Penyerapan Melonjak Tiga Kali Lipat!
-
Disindir soal Subsidi LGP 3Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Pak Bahlil Betul
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
Dharma Jaya Klaim Bukukan Pertumbuhan Bisnis 190 Persen
-
Sebelum Dilegalkan, 34.000 Sumur Minyak Rakyat Sedang Diverifikasi
-
Santai! Menko Airlangga Yakin Rupiah Kebal Guncangan Shutdown Amerika!
-
Kementerian ESDM: Stok BBM SPBU Swasta Akan Kosong sampai Akhir 2025 Jika Tak Beli dari Pertamina
-
Rupiah Kembali Menguat pada Jumat Sore
-
Rupiah Makin Ganas, Dolar AS Keok Imbas Penutupan Pemerintahan Trump?