Suara.com - Mahalnya uang kuliah tunggal (UKT) di sejumlah kampus negeri di Indonesia menjadi kritik pedas masyarakat terhadap sistem pendidikan Tanah Air. Daftar kampus yang UKT-nya naik tahun ini pun berderet, bahkan didominasi oleh kampus – kampus papan atas.
UKT dirancang berdasarkan golongan, yakni I untuk yang terendah dan V untuk yang paling tinggi. Nantinya, mahasiswa yang telah dinyatakan diterima di kampus tertentu dan melakukan registrasi akan melalui proses asesmen dari pihak kampus untuk menentukan besaran UKT yang akan dibayarkan.
Umumnya, UKT golongan I setiap kampus hanya Rp500.000 per semester. Namun, penerima UKT ini hanya merupakan mahasiswa dari keluarga tidak mampu yang tidak bisa berkuliah dengan beasiswa. Besaran golongan di atasnya bervariasi dan UKT golongan inilah yang akan mengalami kenaikan bagi mahasiswa baru yang akan memulai perkuliahan pada Juli – Agustus 2024 nanti. Berikut rinciannya.
1. Universitas Gadjah Mada (UGM)
UGM, kampus top di Yogyakarta yang sebelumnya dikenal dengan biaya merakyat ini ternyata juga mematok biaya cukup tinggi untuk mahasiswa baru 2024 nanti, kecuali untuk golongan terbawah yakni UKT Pendidikan Unggul Bersubsidi 100 persen yang berarti mahasiswa tidak perlu membayar sepeser pun.
Sementara itu, UGM membagi UKT ke dalam lima golongan berdasarkan subsidi. Selain subsidi 100 persen, subsidi UKT yang dikenakan adalah 75 persen, 50 persen, 25 persen, dan non-subsidi. Besaran UKT yang sudah dipotong subsidi ini pun bervariasi tergantung jurusan yang diambil.
Mengutip website resmi UGM, UKT bersubsidi 75 persen ada pada rentang Rp2.200.000 - Rp6.175.000. UKT bersubsidi 50 persen berada pada kisaran Rp4.150.000 - Rp12.350.000. UKT bersubsidi 25 persen nilainya sekitar Rp6.225.000 - Rp18.525.000. Terakhir, UKT non-subsidi ada pada rentang Rp8.300.000 - Rp24.700.000.
UKT tinggi dikenakan untuk jurusan kedokteran, kedokteran gigi, dan kedokteran hewan. Sementara itu, UKT lebih rendah dicapai oleh jurusan – jurusan sosial seperti Antropologi, Sastra Korea, dan Hubungan Internasional.
Bagi calon mahasiswa yang diterima melalui jalur UM-CBT UGM pada tahun akademik 2023/2024 dan ditetapkan UKT Pendidikan Unggul (memiliki kemampuan ekonomi baik) dikenakan Sumbangan Solidaritas Pendidikan Unggul (SSPU) di UGM sebesar Rp30.0000.000 (tiga puluh juta Rupiah) untuk bidang Ilmu Sains, Teknologi, dan Kesehatan dan sebesar Rp20.000.000 (dua puluh juta Rupiah) untuk bidang Ilmu Sosial dan Humaniora.
Baca Juga: Terungkap! Peran Ketua RT Dan 3 Warga Tersangka Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Ibadah Doa
2. Institut Teknologi Bandung (ITB)
Kampus ITB belum lama ini viral karena mahasiswa yang menunggak UKT disarankan untuk berutang kepada pinjaman online atau Pinjol Danacita. Ternyata UKT di ITB untuk golongan terendah adalah Rp500.000. Kemudian rinciannya untuk semua program studi FMIPA Rp500.000 – Rp12.500.000; semua program studi SITH, SF, SBM, FITB, FTTM, STEI, FTSL, FTI, FTMD, SAPPK; dan FSRD Rp500.000 – Rp14.500.000, dan semua program studi di kampus Cirebon Rp500.000 – Rp12.500.000.
Di samping biaya UKT, mahasiswa ITB yang diterima melalui Seleksi Mandiri ITB (SM-ITB) diwajibkan untuk melunasi Iuran Pengembangan Institusi (IPI) yang dapat dibayarkan secara bertahap per semester, bersamaan dengan pelunasan UKT per semester. Besarannya Rp25 juta untuk semester pertama dan kedua. Kemudian, Rp12,5 juta mulai semester ketiga hingga kedelapan.
Sebagai ketentuan tambahan, bila mahasiswa berhasil menyelesakan pendidikan program sarjana di ITB dalam waktu kurang dari 8 semester, nilai IPI yang belum dibayarkan harus dilunasi sebelum proses yudisium kelulusan mahasiswa yang bersangkutan dari ITB. Mahasiswa juga dapat memilih untuk melunasi IPI beberapa semester sekaligus secara lebih dahulu, sehingga pada semester berikutnya tidak diwajibkan membayar tahapan pelunasan IPI untuk semester tersebut.
3. Universitas Indonesia (UI)
Masuk dalam jajaran kampus top di Indonesia, UI juga mematok biaya yang cukup tinggi untuk jenjang sarjana dan vokasi. UKT golongan I memang berada di angka Rp500.000 per semester dan UKT golongan II adalah Rp1 juta. Namun, gap cukup jauh terjadi antara golongan II dan III. Mahasiswa yang harus membayar UKT golongan III harus menyiapkan uang Rp7,5 juta – Rp12 juta, kemudian golongan IV Rp8,6 – Rp17,5 juta, dan terakhir golongan V Rp13 – Rp20 juta.
Berita Terkait
-
SETARA Institute Kecam Aksi Pembubaran Ibadah Mahasiswa Unpam: Langgar Kebebasan Beragama
-
BEM Games: Wadah Mengasah Kemampuan dan Sportivitas Mahasiswa FKIK UNJA
-
7 Fakta Mahasiswa Katolik Unpam Dianiaya saat Doa Rosario: Ketua RT Ngamuk, Mahasiswa Islam Ikut Kena Bacok
-
Respons Kemenag Buntut Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Ibadah
-
Terungkap! Peran Ketua RT Dan 3 Warga Tersangka Pengeroyokan Mahasiswa Unpam Saat Ibadah Doa
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Sosok Guinandra Jatikusumo: Investor Mentereng, Suami Putri Tanjung yang Dikabarkan Cerai
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Kapitalisasi Pasar Modal Indonesia Capai Rp 15.000 Triliun
-
Investasi DME Mandek? BKPM Akui Belum Ada Investor Serius Garap Hilirisasi Batu Bara
-
KADIN Soroti Peran Pindar dalam Menjangkau 132 Juta Penduduk Tanpa Akses Keuangan
-
Menkeu Purbaya Tuding TKD Jadi Ajang Penyelewengan, Para Gubernur Teriak: Bikin Repot!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
BKPM Sebut Kelangkaan BBM di SPBU Swasta Berpotensi Pengaruhi Iklim Investasi Jangka Pendek!
-
Cadangan Devisa Indonesia Makin Menipis Tembus Rp 2.469 Triliun
-
Dedi Mulyadi Tarik Donasi Rp 1.000 per Hari, Purbaya Sebut Bukan dari Pemerintah Pusat