Suara.com - Produk kerajinan yang dihasilkan warga mau pun Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sangat diminati wisatawan luar negeri.
Dikutip dari kantor berita Antara, kualitas produk yang dihasilkan UMKM dan warga ini terbilang sangat baik.
"Banyak potensi produk unggulan di NTB yang bisa diekspor termasuk kerajinan ketak, kerajinan perak, dan tenun," ungkap Baiq Nelly Yuniarti, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB pada Rabu (8/5/2024).
Berangkat dari produksi warga dan UMKM ini, Dinas Perdagangan Provinsi NTB dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) berkolaborasi membentuk desa devisa kerajinan penganan ketak.
Desa devisa satu ini berlokasi di Kabupaten Lombok Tengah, dengan tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Desa devisa kerajinan ketak ini adalah yang kedua di NTB setelah desa devisa olahan biji jambu mete di Lombok Utara," jelas Baiq Nelly Yuniarti saat meresmikan Desa Devisa Kerajinan Ketak di Praya, NTB, pada Rabu.
Melalui desa devisa kerajinan ini, diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah dari produk yang dihasilkan masyarakat. Sekaligus bisa meningkatkan ekspor dan menciptakan eksportir sendiri dari para perajin.
"Artinya, kami ingin perajin menjadi eksportir dari produk yang dihasilkan," lanjutnya.
Nila Meidita, perwakilan LPEI menambahkan bahwa program yang dilaksanakan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan kerajinan ketak di Lombok Tengah adalah pembinaan standar produk ekspor.
Baca Juga: Berkah UMKM Perajin Dompet Kain Tenun Badui: Hits Sejak 20 Tahun Lalu
Selain itu, program yang mendukung akses pasar secara langsung dari masyarakat Lombok Tengah. Yaitu melaksanakan ekspor dengan mekanisme serta syarat yang harus dipersiapkan sesuai aturan.
"Produk kerajinan yang dihasilkan harus sesuai dengan standar barang ekspor," jelas Nila Meidita.
Ada pun negara yang menjadi tujuan ekspor kerajinan ketak antara lain Arab Saudi, Eropa, Amerika, Finlandia, dan sederet negara lain.
"Produk kerajinan di Lombok ini sangat diminati wisatawan luar negeri. Tetapi, perlu disiapkan pembeli secara langsung, agar harga produk itu bisa memberikan peningkatan ekonomi bagi masyarakat," tandasnya.
Kemudian Ikhsan, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lombok Tengah mengatakan pemerintah daerah tetap berkomitmen mendukung pertumbuhan UMKM. Sehingga memiliki daya saing dan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi di Lombok Tengah.
"Produk kami memiliki kualitas baik, layak untuk di ekspor," ungkapnya bersemangat.
Berita Terkait
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
UMKM Terdampak Banjir Sumatera Dapat Klaim Asuransi untuk Pemulihan Usaha
-
Dukung UMKM dan Pariwisata, Bajaj Maxride Jadi Solusi Mobilitas Baru di Jogja
-
BRI Umumkan Dividen Interim 2025 Rp137 per Saham, Didukung Laba Rp41,2 Triliun
-
Makin Mudah, Begini Cara Beli Barang dari Luar Negeri untuk Pelaku Usaha
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
Danantara dan BP BUMN Turunkan 1.000 Relawan untuk Bencana Sumatra, Diawali dari Aceh
-
Komitmen Nyata BUMN Peduli, BRI Terjunkan Relawan ke Daerah Bencana Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf