Suara.com - Sebagai upaya untuk mendorong perdagangan pasar modal yang wajar, teratur, dan efisien, Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mengembangkan fitur-fitur dan mekanisme dalam sistem perdagangan Bursa. Salah satu fitur penting yaitu Market Order, yang telah diluncurkan Bursa sejak 6 Desember 2021.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan, Market Order adalah Penawaran jual dan/atau Permintaan beli yang dilaksanakan oleh Anggota Bursa Efek berdasarkan volume yang ditetapkan oleh nasabahnya berdasarkan harga terbaik di pasar.
“Fitur ini memungkinkan investor untuk mengeksekusi order dengan cepat dan tanpa perlu memasukkan harga secara spesifik, sehingga meningkatkan efisiensi dan kecepatan dalam pelaksanaan transaksi,” ujar Irvan melalui keterangan tertulisnya, Senin, (13/5/2024).
Irvan menyampaikan, Market Order memiliki beberapa keunggulan yang dapat dimanfaatkan investor, yaitu memudahkan eksekusi order pada harga pasar dengan waktu yang seketika, meningkatkan potensi terjadinya transaksi, berpotensi match pada harga yang terbaik, memiliki prioritas lebih tinggi dibandingkan limit order dalam sistem JATS, serta memiliki manajemen risiko berupa sweep limit maksimal sebesar 10 fraksi harga dari harga terbaik.
“Sejak diluncurkan, terdapat lebih dari 80% Anggota Bursa yang telah mengimplementasikan fitur Market Order ini di sistem penyampaian order mereka. Berdasarkan data tahun 2022 dan 2023, terdapat peningkatan penggunaan market order pada tahun 2023 sebesar 56% dibandingkan tahun 2022 (berdasarkan volume market order),“ imbuhnya.
Lebih lanjut lagi, Irvan mengatakan bahwa Market Order merupakan tipe order yang memiliki prioritas lebih tinggi dibandingkan tipe limit order. Pada mekanisme perdagangan continous auction, market order akan diperjumpakan seketika. Sedangkan pada mekanisme perdagangan call auction, market order memiliki prioritas diperjumpakan lebih utama dibandingkan limit order. Market order ini bisa juga digunakan pada sesi pre opening, sesi pre closing dan sesi call auction dalam Papan Pemantauan Khusus.
“Tipe Market Order yang tersedia di sistem JATS meliputi Fill and Kill (FAK), Fill or Kill (FOK), dan Market to Limit (MTL), masing-masing memiliki karakteristiknya sendiri,” sambungnya.
Untuk memanfaatkan Market Order, Irvan menjelaskan bahwa investor dapat langsung menggunakan fitur ini melalui aplikasi online trading yang dimiliki oleh Anggota Bursa Efek. Melalui aplikasi tersebut, investor hanya perlu memasukkan volume atau jumlah lot saham yang diinginkan tanpa harus menginput harga secara spesifik.
“Dengan terus melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada Anggota Bursa, investor, dan pelaku pasar lainnya, kami berharap dapat meningkatkan pemahaman dan awareness tentang Market Order, sehingga dapat meningkatkan kemudahan bertransaksi di Bursa Efek Indonesia. Inovasi ini diharapkan dapat terus memberikan kontribusi positif dalam pertumbuhan pasar modal Indonesia,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Purbaya Mau Ubah Rp1.000 jadi Rp1, Menko Airlangga: Belum Ada Rencana Itu!
-
Pertamina Bakal Perluas Distribus BBM Pertamax Green 95
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025
-
IPO Jumbo Superbank Senilai Rp5,36 T Bocor, Bos Bursa: Ada Larangan Menyampaikan Hal Itu!
-
Kekayaan Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo yang Kena OTT KPK
-
Rupiah Diprediksi Melemah Sentuh Rp16.740 Jelang Akhir Pekan, Apa Penyebabnya?
-
Menteri Hanif: Pengakuan Hutan Adat Jadi Fondasi Transisi Ekonomi Berkelanjutan
-
OJK Tegaskan SLIK Bukan Penghambat untuk Pinjaman Kredit
-
Tak Ada 'Suntikan Dana' Baru, Menko Airlangga: Stimulus Akhir Tahun Sudah Cukup!