Suara.com - Curahan hati, Presiden Jokowi yang mengaku kaget karena tingkat pendidikan tinggi di Indonesia yang kalah dari sejumlah negara tetangga.
Curhat yang disampaikan presiden pada awal tahun itu menanggapi laporan bahwa hanya 0,45% dari penduduk Indonesia yang memiliki pendidikan tingkat S2 dan S3.
Menurut Jokowi, angka ini sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia.
Hal ini lantas memicu beragam rspon di media sosial. Sejumlah warganet menyayangkan perkataan presiden yang kurang peka terhadap biaya kuliah yang belakangan terus naik dari tahun ke tahun.
"Pakde ngomong gini, giliran UKT mahal diam aja, orang Kemendikbud malah bilang Pendidikan tinggi adalah kebutuhan tersier, jadi maunya gimana?" tulis akun bernama Steven.
"Wajar Malaysia menganggap pendidikan tinggi adalah kebutuhan yg utama, sementara negeri ini nganggap kuliah itu kebutuhan tersier," sebut lainnya.
"Biaya kuliah mahal banget pak. Masa ga tau?" timpal lainnya.
Merujuk data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), pada tahun 2020 terdapat sekitar 4,3 juta lulusan SMA atau setara. Angka ini meningkat menjadi 6,6 juta pada dua tahun berikutnya, dan mencapai 6,7 juta pada tahun tersebut.
Meskipun jumlahnya cukup besar, angka ini masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan total penduduk Indonesia yang mencapai 270 juta orang.
Baca Juga: Dari Veranda Istana Hingga Kebun Raya Bogor, Ini Isi Pembicaraan Jokowi dan David Hurley
Pada tahun 2020, sekitar 1.042.000 orang lulus dengan gelar Sarjana (S1), angka ini meningkat menjadi 1.158.000 orang pada tahun 2021, dan mencapai 1.282.000 orang pada tahun 2022.
Berita Terkait
-
Jawab PDIP, Ngabalin Tegaskan Jadwal Presiden Jokowi Seabrek-abrek, Bukan Menyibukkan Diri
-
PDIP Disebut Siapkan Ahok untuk Hadapi Bobby Nasution di Pilkada Sumut
-
Adab Selvi Ananda Lewat di Depan Ibu Negara Disorot
-
Biaya Kuliah Bikin Elus Dada, Segini Daftar UKT dan IPI Universitas Indonesia Setiap Jurusan: Ada yang Tembus Tiga Digit
-
Dari Veranda Istana Hingga Kebun Raya Bogor, Ini Isi Pembicaraan Jokowi dan David Hurley
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T
-
Bursa Kripto Global OKX Catat Aset Pengguna Tembus Rp550 Triliun
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya
-
Sidak Bank Mandiri, Menkeu Purbaya Mengaku Dimintai Uang Lagi untuk Kredit Properti dan Otomotif
-
Ini Dampak Langsung Kebijakan Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Hasil Tembakau
-
Bank Indonesia Dikabarkan Jual Cadangan Emas Batangan 11 Ton, Buat Apa?
-
Rupiah Ditutup Ambruk Hari Ini Terhadap Dolar
-
Pertamina Klaim Vivo dan BP Siap Lanjutkan Pembicaraan Impor BBM
-
Singgung Situasi Global, SBY: Uang Lebih Banyak Digunakan untuk Kekuatan Militer, Bukan Lingkungan