Suara.com - Program makan siang gratis atau makan siang bergizi yang digagas presiden terpilih Prabowo Subianto bersama Gibran Rakabuming Raka disorot Morgan Stanley.
Bahkan, Lembaga keuangan Amerika Serikat itu mempertimbangkan untuk menurunkan peringkat saham Indonesia menjadi underweight, selain dipengaruhi oleh faktor penguatan dolar AS terhadap rupiah.
Pasalnya, program tersebut dikhawatirkan mampu mendomplang perubahan pada arah kebijakan fiskal Indonesia hingga membuat IDR melemah akibat tekanan keuangan negara.
Sementara, penerimaan negara diprediksi juga masih sulit untuk mendukung besarnya beban belanja akibat program makan siang bergizi.
Ruang belanja APBN yang besar pada pemerintahan mendatang juga menjadi perhatian berbagai lembaga internasional.
Bank Dunia sebelumnya juga telah memperingatkan potensi pelebaran defisit anggaran karena kebutuhan belanja yang besar untuk program makan siang gratis.
Anggaran yang dibutuhkan untuk program makan siang gratis mencapai Rp253,8 triliun per tahun, belum termasuk pembagian susu gratis. Kebutuhan anggaran makan siang gratis ini lebih dari setengah anggaran untuk seluruh program perlindungan sosial tahun anggaran 2024 yang sebesar Rp496,8 triliun.
Sebelumnya, Menko Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Pengarah TKN Prabowo-Gibran, Airlangga Hartarto menyatakan bahwa calon penerima program makan siang gratis yang telah terdata mencapai 70,5 juta orang, mulai dari bayi lima tahun (balita) hingga siswa sekolah menengah pertama (SMP).
Airlangga merinci bahwa 70,5 juta calon penerima terdiri dari 22,3 juta balita, 7,7 juta siswa taman kanak-kanak (TK), 28 juta siswa Sekolah Dasar (SD), dan 12,5 juta siswa SMP yang akan masuk dalam program ini, dengan masing-masing anak mendapatkan makan seharga Rp15.000.
Baca Juga: Profil Condro Kirono, Eks Kapolda Riau Jabat Komisaris Pertamina
Secara terpisah, mantan Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen berharap, pemerintah Indonesia benar-benar menyiapkan anggaran secara hati-hati terkait program tersebut.
Ia menekankan agar pemerintah Indonesia tetap mematuhi batas atas defisit maksimal 3% dalam kebijakan yang diterapkan.
Dana Moneter Internasional (IMF) juga memberikan perhatian pada prospek ekonomi Indonesia di tengah masa transisi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke pemerintahan presiden terpilih Prabowo.
Saat ini, pemerintah sedang membahas rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) untuk tahun anggaran 2025. RAPBN ini disusun oleh pemerintahan saat ini dan akan dijalankan oleh pemerintahan yang baru.
RAPBN tersebut juga mengakomodir program-program yang akan dilaksanakan oleh presiden terpilih pada tahun depan.
Untuk diketahui, prioritas anggaran kesehatan tahun 2025 berbeda dari tahun sebelumnya, yang diarahkan untuk mempercepat penurunan stunting serta melanjutkan transformasi sistem kesehatan.
Berita Terkait
- 
            
              Panas! Kasus Vina Cirebon: Mahfud MD Tantang Habiburrokhman: Saya Bayar Rp100 Juta
- 
            
              Bagi-Bagi Kursi? Deretan Alumni TKN Prabowo-Gibran Ini Kebagian Jabatan Strategis di Pemerintahan
- 
            
              Bocoran Waketum Gerindra Soal Pertemuan Prabowo-Gibran: Sangat Mungkin Bahas Formasi Kabinet
- 
            
              BUMN Diisi Timses, 5 Anak Buah Prabowo-Gibran Ini Jadi Komisaris
- 
            
              Profil Condro Kirono, Eks Kapolda Riau Jabat Komisaris Pertamina
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Selaras Pembangunan Nasional, NHM Revitalisasi Akses Air Bersih Warga Desa Kusu Lovra
- 
            
              Urban Sneaker Society 2025 Presented by BRImo: Kolaborasi Gaya Hidup dan Inovasi Digital
- 
            
              UCJ Purwakarta di Atas Angka Nasional, Ketua Dewas Optimistis Bisa Segera Capai 100%
- 
            
              Ahli Ungkap Efektivitas dan Tantangan Program MBG
- 
            
              Danantara Sebut Ekspatriat di Garuda Indonesia Bawa Contoh Sukses yang Wajib Ditiru
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              IHSG Naik ke 8.184 di Akhir Bulan, Pasar Saham Mulai Rebound?
- 
            
              BCA dan PMI Dorong Generasi Muda Wujudkan Semangat Kemanusiaan Lewat Aksi Donor Darah
- 
            
              Pertamina NRE Tancap Gas: Produksi Listrik Melonjak 19,2 Persen, Lampaui Target Triwulan III 2025
- 
            
              TelkomGroup Lakukan Topping Off, Operasikan Hyperscale Data Center NeutraDC Nxera Batam