Suara.com - Bobolnya national data center atau pusat data nasional (PDN) yang dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebabkan terganggunya layanan imigrasi di seluruh bandara internasional di Indonesia.
Info paling anyar, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengakui kalau layanan imigrasi gangguan karena adanya masalah di Pusat Data Nasional (PDN). “Memang betul bahwa sedang terjadi gangguan pada Pusat Data Nasional yang berdampak pada beberapa layanan publik,” kata Menkominfo lewat pesan singkat.
Budi Arie menyebut kalau Kominfo sedang melakukan pemulihan layanan secara bertahap. Ia juga memastikan kalau tim akan bekerja optimal demi mempercepat pemulihan. "Saat ini kami sedang melakukan pemulihan layanan secara bertahap. Saya pastikan saat ini tim sedang bekerja secara optimal untuk mempercepat pemulihan," ucapnya.
Diketahui Ditjen Imigrasi di bawah Kementerian Hukum dan HAM jadi salah satu instansi yang melaporkan sistem PDN mengalami gangguan. Ditjen Imigrasi pun meminta maaf atas gangguan layanan tersebut karena berdampak ke seluruh layanan keimigrasian.
"Saat ini sedang terjadi gangguan kesisteman pada Pusat Data Nasional (PDN) sehingga berdampak pada seluruh layanan keimigrasian," kata mereka lewat Instagram @ditjen_imigrasi, Kamis (20/6/2024).
Terganggunya layanan imigrasi hanyalah satu dari banyaknya dampak buruk yang bisa ditimbulkan akibat kebocoran data nasional. Dampak mengerikan lainnya adalah kehilangan data pribadi dan terganggunya keamanan nasional.
Data pribadi warga negara, seperti informasi identitas, rekam medis, dan data keuangan, dapat terekspos. Ini bisa mengarah pada pencurian identitas, penipuan, dan penyalahgunaan data pribadi.
Informasi sensitif yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan nasional, seperti data intelijen, rencana strategis, dan informasi personel militer, bisa jatuh ke tangan pihak yang tidak bertanggung jawab atau musuh negara. Ini dapat mengancam keamanan dan kedaulatan negara.
Kemudian, kebocoran data dapat menyebabkan kerugian finansial yang besar baik bagi pemerintah maupun warga negara. Biaya pemulihan, kompensasi, dan peningkatan keamanan siber bisa sangat mahal. Kepercayaan publik dan investor terhadap pemerintah dan institusi nasional bisa menurun. Hal ini dapat berdampak negatif pada stabilitas ekonomi dan menghambat investasi serta perkembangan bisnis.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Penumpang Ngeluh Antrean di Bandara Soetta Numpuk, Sistem Imigrasi Macet Gegara Server PDN Gangguan
-
Layanan Imigrasi Gangguan, Menkominfo Akui Masalah di Pusat Data Nasional
-
Sudah Beroperasi: Penerbangan Langsung dari Bali ke Ibu Kota Australia
-
Cegah Citra Negatif Pariwisata Bali, Kemenparekraf - Imigrasi Terbitkan Tata Tertib
-
Nasib Bule Kere Liburan Bareng Pacar di Bali, Ditahan Imigrasi Gegara 20 Hari Tak Bayar Makan dan Hotel
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto