Suara.com - Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) atau BTN, telah memastikan bahwa mereka batal mengakuisisi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) melalui Unit Usaha Syariah (UUS BTN) atau BTN Syariah.
Direktur Utama BTN, Nixon Napitupulu, menyatakan bahwa keputusan ini telah didiskusikan dengan Kementerian BUMN sebagai pemegang saham BTN dan telah disampaikan kepada OJK.
"Secara umum, kami telah berkonsultasi dengan pemegang saham, dalam hal ini Menteri dan Wakil Menteri BUMN, dan kami juga telah menyampaikan kepada OJK. Namun, kami belum melakukan keterbukaan informasi bahwa kami tidak akan melanjutkan akuisisi Bank Muamalat," ujar Nixon dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (8/7/2024) lalu.
Nixon mengakui bahwa ia belum bisa mengungkapkan berbagai pertimbangan di balik keputusan batalnya akuisisi Bank Muamalat tersebut. Ia mengatakan bahwa alasan-alasan tersebut akan disampaikan dalam rapat tertutup dengan Komisi VI DPR.
"Saat rapat tertutup, kami akan menjelaskan berbagai alasan mengapa kami tidak akan melanjutkan," tambah Nixon.
Sebelumnya, rencana spin off Unit Usaha Syariah (UUS) BTN telah menjadi bagian dari rencana aksi korporasi BTN yang akan dilaksanakan pada semester I 2025. Nixon menyebutkan bahwa BTN akan menginvestasikan modal sebesar Rp 1,5 triliun hingga Rp 6 triliun untuk aksi korporasi ini.
"Kami sedang mempersiapkan spin off UUS dengan total modal sebesar Rp 1,5 hingga Rp 6 triliun," ungkap Nixon saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (8/7).
Nixon menjelaskan bahwa tujuan dari investasi modal ini adalah agar unit syariah BTN tidak masuk ke dalam kategori usaha dengan modal inti kurang dari Rp 1 triliun atau buku 1, dan tetap berada di kategori buku 2 dengan modal inti lebih dari Rp 1 triliun dan kurang dari Rp 5 triliun.
"Supaya tidak turun ke buku 1, kami berharap tetap di buku 2," jelas Nixon.
Baca Juga: Wakil Rakyat Dukung Keputusan BTN Terkait Kabar Batalnya Akuisisi Muamalat
Spin off BTN Syariah ditargetkan akan selesai pada tahun 2024, setelah mundur dari target sebelumnya pada tahun 2023 karena masalah teknis.
Berita Terkait
-
Gara-Gara Utang Pinjol, Banyak Orang Mandek KPR dan Gagal Miliki Rumah
-
Di Balik Batalnya BTN Akuisisi Bank Muamalat, DPR Curigai Adanya Isu 'Fraud'
-
BTN Batal Akuisisi Bank Muamalat, DPR: Ini Jalan Terbaik
-
Isu BTN Batal Akuisisi Muamalat, Sejumlah Kalangan Apresiasi Langkah Kehati-hatian BTN
-
Wakil Rakyat Dukung Keputusan BTN Terkait Kabar Batalnya Akuisisi Muamalat
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya