Suara.com - Perusahaan BUMN Pangan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food terlilit utang hingga Rp 8,2 triliun. Hal ini mendorong ID Food untuk mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,6 triliun kepada pemerintah.
Direktur Utama ID Food, Sis Apik Wijayanto, mengungkapkan bahwa utang tersebut berasal dari penggabungan 8 BUMN pangan menjadi 5 entitas di bawah naungan ID Food. "Memang dalam pembentukan ID Food ini tidak semua anak perusahaan bergabung dalam kondisi sehat," ungkapnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (10/7/2024).
Utang tersebut terdiri dari utang bank dan medium-term note (MTN) senilai Rp 8,01 triliun dan piutang usaha senilai Rp 208 miliar. Beban bunga utang yang tinggi membebani keuangan ID Food, sehingga perusahaan mengalami kesulitan untuk melakukan investasi dan ekspansi.
PMN yang diajukan ID Food akan digunakan untuk dua keperluan, untuk embayaran utang bank sebesar Rp 1 triliun dan pembiayaan program cadangan pangan pemerintah (CPP) sebesar Rp 600 miliar
Sis Apik menjelaskan bahwa program CPP merupakan penugasan dari pemerintah kepada ID Food untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Untuk itu, ID Food membutuhkan dana untuk membeli dan menyimpan cadangan pangan strategis seperti beras, gula, dan daging.
Pemerintah belum memberikan kepastian mengenai persetujuan PMN untuk ID Food. Namun, Komisi VI DPR RI menyatakan dukungannya terhadap program-program ID Food yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun