Suara.com - PT Indodax Nasional Indonesia (Indodax), salah satu bursa aset kripto terbesar di Indonesia, mengumumkan adanya potensi kerentanan keamanan pada platform layanannya. Insiden ini terjadi di saat industri kripto Indonesia sedang mengalami pertumbuhan pesat.
Oscar Darmawan, CEO Indodax, menyatakan pada hari ini, Rabu (11/9/2024), "Saat ini, kami sedang melakukan pemeliharaan menyeluruh untuk memastikan seluruh sistem beroperasi dengan baik. Selama proses ini, platform web dan aplikasi Indodax sementara tidak dapat diakses."
Meskipun demikian, Darmawan menegaskan bahwa pengguna tidak perlu khawatir karena perusahaan menjamin keamanan saldo kripto dan rupiah nasabah. Indodax juga sedang melakukan investigasi menyeluruh untuk mengidentifikasi penyebab kerentanan tersebut.
Berkaitan dengan peretasan platform Indodax, Praktisi keamanan siber, Teguh Aprianto, melalui akun X-nya @secgron menyinggung adanya kerugian masif akibat kerentanan tersebut.
"Diduga kebobolan dengan total kerugian dari transaksi ilegal lebih dari 21,8 juta USD atau sekitar 335 miliar rupiah," ujar Teguh.
Terkini, Indodax menegaskan bahwa saldo dan aset milik konsumen 100 persen aman.
Insiden ini menarik perhatian mengingat posisi Indodax sebagai salah satu pemain utama di pasar kripto Indonesia. Menurut data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), hingga Juni 2023, jumlah investor kripto di Indonesia telah mencapai 16,55 juta orang, meningkat sekitar 3,04% dari akhir tahun 2022.
Pasar aset kripto Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan laporan Chainalysis 2023 Global Crypto Adoption Index, Indonesia menempati peringkat ke-20 dalam adopsi kripto global, naik dari posisi ke-23 pada tahun sebelumnya. Volume transaksi harian aset kripto di Indonesia pada 2023 mencapai rata-rata Rp 700 miliar per hari, menurut data dari Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI).
Namun, pertumbuhan ini juga diikuti oleh peningkatan risiko keamanan siber. Menurut laporan dari Kaspersky, serangan siber terhadap platform kripto di Asia Tenggara meningkat 40% pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menekankan pentingnya keamanan dalam industri yang berkembang pesat ini.
Baca Juga: Pentingnya Perkuat Proteksi SDK pada Aplikasi untuk Lindungi Data Pelanggan
Indodax menyatakan komitmennya untuk menjaga keamanan dan kenyamanan transaksi pengguna. "Kami akan segera memberikan pembaruan informasi lanjutan setelah investigasi selesai dilakukan," tambah Darmawan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Kampanye ESG Dimulai dari Lingkungan Kantor, Telkom Gelar Tenant Day
-
SPBU Swasta Kompak Naikkan Harga Per 1 Oktober
-
PPPK Paruh Waktu Berstatus ASN? Ini Skema Gaji, Tunjangan, dan Jenjang Karir
-
Permata Bank Rombak Jajaran Direksi: Eks CIO HSBC India Jadi Amunisi Baru!
-
Harga BBM Vivo, Shell, dan BP Naik: Update Harga BBM Semua SPBU Hari Ini
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Momen Menkeu Sindir Subsidi BBM Tidak Tepat: Sudah Ada DTSEN, Kenapa Tidak Dipakai?
-
Rupiah Anjlok Rp 16.800, Menko Airlangga Akui Belum Bertemu Gubernur BI! Ada Apa?
-
Aduh, Rupiah Sakit Lagi Lawan Dolar Amerika di Awal Bulan Oktober
-
IHSG Bangkit di Rabu Pagi, Tapi Diproyeksi Melemah