Suara.com - The Center of Excellence for the Acceleration of Harm Reduction (CoEHAR) yang didirikan di Universitas Catania pada tahun 2018, memperluas kegiatannya dengan menandatangani dokumen perjanjian dengan Universitas Padjadjaran (Unpad).
Ini merupakan langkah penting untuk mendorong proses internasionalisasi pusat tersebut dan pengakuan atas pentingnya kemitraan global CoEHAR dengan berbagai mitra internasional.
Acara penandatanganan berlangsung di Dies Natalis Unpad ke-63 yang dihadiri oleh Pimpinan Rektorat Unpad, Pendiri CoEHAR, Prof. Riccardo Polosa, dan Direktur, Prof. Giovanni Li Volti.
Ini merupakan komitmen formal oleh kedua belah pihak untuk berkolaborasi dalam pendirian dan peluncuran CoEHAR di Indonesia, yang akan berfungsi sebagai pusat regional untuk penelitian, kolaborasi, dan pendidikan tentang pengurangan bahaya merokok di kawasan Asia Pasifik.
Kegiatan CoEHAR Indonesia akan dipimpin oleh Dr. Ronny Lesmana, dr., M.Kes., AIFO, Ph.D., dari Fakultas Kedokteran, Unpad, dan Prof. Amaliya, drg. M.Sc., Ph.D., dari Fakultas Kedokteran Gigi, Unpad. Mereka masing-masing telah menjadi mitra utama dalam proyek penelitian REPLIC study dan SMILE study, yang merupakan pilar dari upaya penelitian internasional CoEHAR.
Pendirian “CoEHAR Padjadjaran” di Indonesia akan menjadi pusat unggulan untuk mengatasi tantangan lokal melalui penelitian, pengembangan kapasitas, dan promosi kebijakan yang relevan di tingkat lokal.
Pusat regional ini juga akan bertindak sebagai pusat kolaborasi antara peneliti, profesional kesehatan masyarakat, dan pembuat kebijakan di kawasan Asia-Pasifik, yang akan meningkatkan upaya dan solusi global dalam pengurangan bahaya merokok.
“Penelitian yang dilakukan oleh tim CoEHAR di Universitas Catania mengubah dunia, berkontribusi pada revolusi kebijakan yang bertujuan melindungi kesehatan masyarakat di banyak negara. Mendukung upaya CoEHAR di Indonesia merupakan suatu kebanggaan yang besar bagi kami, serta merupakan janji komitmen lebih lanjut untuk membantu negara-negara yang menghadapi kebiasaan dan gaya hidup tidak sehat seperti merokok,” ungkap Prof. Riccardo Polosa ditulis Kamis (12/9/2024).
Hubungan antara kedua universitas, yang sebelumnya telah diatur dalam Perjanjian Kerangka Kerja yang ditandatangani pada tahun 2020 dan Perjanjian Mobilitas yang ditandatangani pada tahun 2023, untuk mempromosikan penelitian, mobilitas, dan pelatihan bersama di bidang pengurangan bahaya merokok, kini diperkuat dengan dokumen perjanjian pendirian CoEHAR Indonesia.
Baca Juga: Pelaku Usaha Ramai-ramai Tolak Aturan Soal Rokok Terbaru, Ini Alasannya
Hal ini menjadi landasan bagi penetapan Perjanjian Kolaborasi Operasional, yang akan ditandatangani dalam beberapa bulan mendatang di Catania, untuk mengatur hubungan antara kedua pusat penelitian dengan lebih baik, dukungan strategis CoEHAR untuk pusat baru di Indonesia, dan dimulainya berbagai kegiatan selama lima tahun ke depan.
Pencapaian penting ini disambut antusias oleh berbagai pihak di Indonesia, yang melihat peluncuran kegiatan baru ini sebagai titik balik yang berdampak ilmiah dan secara ekonomi.
“Melalui upaya bersama kita di bidang akademis dan penelitian, kita dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk mengatasi berbagai masalah di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, Asia Timur, kawasan Asia-Pasifik, dan secara global, dengan berfokus pada pengurangan bahaya merokok dan peningkatan gaya hidup dan kesehatan jutaan orang.” tutup Dr. Ronny Lesmana.
Hadir pula dalam penandatanganan kesepakatan tersebut ialah perwakilan dari pemerintah Italia, yakni Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Italia di Indonesia, Roberto Carniel.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
INET Umumkan Rights Issue Jumbo Rp1,78 Triliun, Untuk Apa Saja Dananya?
-
Tukad Badung Bebas Sampah: BRI Gandeng Milenial Wujudkan Sungai Bersih Demi Masa Depan
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
BRI Peduli Salurkan Ambulance untuk Masyarakat Kuningan, Siap Layani Kebutuhan Darurat!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?