Suara.com - Pertumbuhan kredit perbankan saat ini kian meningkat. Bank Indonesia (BI) mencatat, pertumbuhan kredit perbankan pada Juli 2024 mencapai 12,40% secara year on year.
BI juga memperkirakan kredit perbankan akan tumbuh dalam rentang 11-13 persen pada 2025. Pertumbuhan ini didukung oleh pertumbuhan kredit investasi, kredit modal kerja, serta kredit konsumsi.
Pertumbuhan kredit perbankan, menjadi peluang bagi perusahaan asuransi untuk fokus menggarap pasar Asuransi Jiwa Kredit, salah satunya Asuransi JAGADIRI yang bekerja sama dengan PT Jamkrida Jabar.
Asuransi JAGADIRI memberikan perlindungan finansial dari risiko gagal bayar akibat meninggal dunia karena sakit atau kecelakaan untuk nasabah bank yang bekerja sama dengan PT Jamkrida Jabar melalui produk Asuransi Jiwa Kredit.
Direktur Operasional Asuransi JAGADIRI, Priska Sari Kurniawan mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan wujud komitmen Asuransi JAGADIRI untuk memberikan perlindungan yang lebih luas kepada masyarakat.
“Kami merasa bangga dapat bekerja sama dengan PT Jamkrida Jabar untuk memberikan perlindungan berupa Asuransi Jiwa Kredit yang dapat menjadi solusi perlindungan dari adanya risiko gagal bayar,” jelas Priska ditulis Selasa (17/9/2024).
Asuransi JAGADIRI menargetkan produk Asuransi Jiwa Kredit ini dapat berkontribusi sebesar 10-15% dari total pendapatan di tahun 2024.
“Setelah bekerja sama dengan PT Jamkrida Jabar, selanjutnya kami juga akan bekerja sama dengan pihak lainnya untuk terus memperluas jangkauan yang bisa kami lindungi dengan produk-produk JAGADIRI,” tambah Priska.
Senada dengan Priska, Direktur Keuangan (Plt Direktur Utama) PT Jamkrida Jabar, Agus Subrata, berharap kerja sama dengan Asuransi JAGADIRI ini dapat terus berlanjut.
Baca Juga: Jiwasraya dan Berdikari Insurance Dilarang Jual Polis Baru, Ada Apa?
“Kami harap ke depannya kerja sama ini dapat terus berlanjut dan meningkat. Ini juga merupakan bentuk komitmen kami untuk memberikan layanan terbaik bagi para debitur dan kreditur,” ujar Agus.
Asuransi JAGADIRI sendiri mencatatkan tingkat kesehatan risk-based capital (RBC) berada di angka 916,96%, pada kuartal II 2024.
Angka tersebut melampaui ketentuan minimum yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sebesar 120%. Hal ini menandakan keuangan perusahaan dalam keadaan sehat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Pendapatan Negara Seret, Bahlil Pertimbangkan Segera Buka Lagi Freeport
-
Sebut Bukan Urusannya! Menkeu Purbaya Lempar Bola Panas Redenominasi ke Bank Sentral
-
Revitalisasi Terminal 1C Rampung, Kapasitas Bandara Soetta Bertambah 96 Juta Orang
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
8 Ide Usaha Modal Rp 500 Ribu Paling Kreatif untuk Pemula dan Pelajar
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Bos Pertamina Sebut Negosiasi Shell dan Vivo Soal Pembelian BBM Murni Masih Jalan
-
Bos Pertamina Telah Cek 560 SPBU Jatim, Hasilnya Diklaim Nggak Ada Masalah
-
Asabri Perluas Layanan Klaim Dana Pensiun Jadi 1.900 Titik
-
TKI Jadi Incaran Para Penipu Online, Dana Rp 7,1 Triliun Hilang