Suara.com - Barangkali tak pernah terbayang dalam benak Tutia muda bahwa ia kini bisa bekerja di sebuah instansi pemerintah, sebagai auditor ahli pertama di Inspektorat Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Sejak resmi menjadi auditor per 1 April 2022, tugas perempuan bernama lengkap Tutia Rahmi adalah menjalankan tugas auditor pada umumnya, terutama di pemerintahan daerah.
Jika menilik masa kecilnya, ketika ia tumbuh sebagai anak pertama, dengan 4 adik lainnya, Tutia atau sering pula ia dipanggil Rahmi, tidak akan menyangka bisa menjadi Pegawai Negeri Sipil atau PNS. Di tengah kondisi ekonomi keluarga yang tak memadai, yang mana ibunya hanya bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di banyak rumah untuk bisa membiayai kehidupan, Tutia merasa tak ingin membebani keluarga.
Ibu hanya bergaji total kurang lebih Rp2juta per bulan, dari 2 hingga 3 rumah tempatnya bekerja. Hal ini membuat Tutia tak ingin berharap banyak untuk mengenyam pendidikan tinggi.
"Saya hanya punya ibu, karena ayah sudah lama meninggal. Belum lagi, saya lima bersaudara, masih ada 4 adik yang harus sekolah, jadi harapan saya adalah bisa segera kerja setelah lulus SMK," kata lulusan SMK Negeri 1 Muara Enim ini kepada Suara.com, Minggu (8/9/2024).
Kepedihan ekonomi keluarga makin nyata. Tutia sempat mengisahkan kondisi rumah tinggalnya ketika itu.
"Saking sulitnya ekonomi kami waktu itu, kondisi rumah sudah hampir roboh, karena hanya terbuat dari papan. Kami tidak mampu untuk memperbaiki rumah," lanjut perempuan yang lahir di Aceh, 6 November 1995 ini.
Program Ayo Sekolah Membuka Pintu Harapan
Walau menyadari keterbatasan dalam biaya pendidikannya, semangat untuk berprestasi di sekolah tetap ada. Waktu masih duduk di bangku SMK, Tutia menerima beasiswa dari PT. Bukit Asam (PTBA), bernama Ayo Sekolah.
PTBA merupakan perusahaan tambang batubara di kawasan Tanjung Enim. Perusahaan ini memiliki komitmen untuk tetap peduli terhadap lingkungan sekitar tambang, termasuk memperhatikan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi pertambangan.
“Ayo Sekolah ini untuk anak berprestasi, yang perekonomiannya sulit atau kurang mampu," terang Tutia.
Baca Juga: Magang Jadi Tahapan untuk Membentuk Kemampuan Profesional Mahasiswa
Program ini seakan membuka pintu harapan baginya, sebab saat menunggu kelulusan SMK, Tutia dihubungi oleh guru BK di SMK, yang membawa kabar baginya tentang sosialisasi program pendidikan dari PTBA.
"Saya diminta datang ke sekolah untuk menjadi perwakilan, bersama beberapa teman lain yang juga menerima beasiswa Ayo Sekolah untuk berangkat ke kantor PTBA. Saya dan teman-teman menghadiri undangan sosialisasi beasiswa. Dalam sosialisasi baru diketahui nama program beasiswanya adalah Bidiksiba," tambahnya.
Bidiksiba sendiri merupakan program beasiswa pendidikan yang diberikan PTBA kepada siswa lulusan SLTA atau sederajat, yang berasal dari keluarga prasejahtera di sekitar wilayah operasi perusahaan.
Saat sosialisasi itulah, Tutia mengetahui bahwa PTBA memberikan bantuan bagi anak-anak berprestasi yang ingin melanjutkan sekolah.
"Ketika sosialisasi itu, saya memastikan biaya apa saja yang akan ditanggung oleh PTBA dan saya mendapat jawaban bahwa semua biaya ditanggung, mulai dari pendaftaran untuk ikut tes, yang saat itu masih disebut SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk PTN) sampai meraih gelar sarjana," katanya lagi.
"Dari pendaftaran sampai berangkat tes, saya mandiri, tidak ditemani oleh ibu, karena ibu harus bekerja dan mengurus adik-adik saya. Saat itu, saya mendaftar di Universitas Sriwijaya, karena kampus itu yang ditawarkan oleh PTBA. Saya lulus dan masuk sebagai mahasiswa pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi pada tahun 2013 dan lulus pada April 2017," kata Tutia lagi.
Berita Terkait
-
Minat dan Bakat Perlu Diketahui Sejak Dini, Ini Alasannya
-
Ini yang Akan Terjadi jika Kuliah atau Pendidikan Tinggi Tidak Wajib!
-
Intip Kebutuhan Industri, Para Mahasiswa harus Memiliki Kualitas-kualitas Pendidikan Ini
-
Perlu Enggak Sih Karyawan Dapat Pendidikan Tinggi Lagi? Begini Faktanya
-
Dukung Pendidikan Tinggi Indonesia, Lembaga Pembangunan AS Luncurkan Program Senilai 6 Juta Dolar
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
IHSG Bangkit pada Awal Sesi ke Level 8.676, Cermati Saham-saham Ini
-
9 Saran Dino Patti Djalal untuk Prabowo: Anggaran Militer Digunakan Bantu Sumatera
-
Biang Kerok Banjir dan Longsor: Sawit, Tambang, atau Kertas?
-
Profil Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Ditunjuk Jadi Satgas Percepatan Perbaikan Sumatera
-
Jelang Akhir Tahun Pertamina Perkuat Keamanan Objek Vital Nasional Sektor Energi
-
PGN dan Pertamina Pasok Logistik Hingga Instalasi Air di Lokasi Bencana Sumatra
-
Harga Emas Batangan di Pegadaian Kembali Dekati Level Rp 2,5 Juta
-
Cara Memulihkan Akun SiapKerja Kemnaker untuk Buka Akses Lowongan Kerja
-
LPS Ungkap Banjir Bandang Aceh, Sumut, dan Sumbar Bisa Tingkatkan Risiko Kredit Macet
-
Emiten PPRE Perkuat Strategi Branding untuk Dongkrak Daya Saing