Suara.com - PT PP Infrastruktur sebagai anak usaha dari PT PP (Persero) Tbk (“PTPP”) yang bergerak dalam bidang investasi di sektor infrastruktur seperti pengolahan air bersih dan telekomunikasi melakukan Penandatanganan Akta Jual Beli Saham (Share Purchase Agreement) salah satu anak usahanya yang bergerak di Bidang Telekomunikasi yaitu PT Ultra Mandiri Telekomunikasi (PT UMT) dengan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel).
Acara ini dihadiri oleh Plh. Asisten Deputi Bidang Jasa Infrastruktur Kementerian BUMN Bin Nahadi, Perwakilan Asisten Deputi Bidang Telekomunikasi dan Media Kementerian BUMN Wawan Chaerul Anwar, Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk Novel Arsyad beserta jajaran, Direktur Strategi Portofolio PT Telkom Indonesia Tbk Budi Setyawan Wijaya, Direktur Utama PT PP Infrastruktur Helmi Adam beserta jajaran, Direktur Utama PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk Theodorus Ardi Hartoko beserta jajaran.
Kesepakatan ini merupakan langkah strategis bagi semua pihak yang terlibat. Melalui transaksi ini, PT PP berhasil merealisasikan salah satu strategi portofolio untuk mendukung pengembangan bisnis lainnya.
Sebaliknya PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk menunjukkan komitmen untuk mewujudkan visinya menjadi Digital Infraco terdepan dengan memperbesar portofolio fiber optiknya.
“Penandatanganan ini adalah bagian dari komitmen PT PP dan PP Infra untuk terus mendukung perkembangan sektor infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Kerja sama ini juga mencerminkan sinergi positif antara PT PP, PP Infra dan Mitratel untuk menghadirkan nilai tambah bagi pemangku kepentingan masing-masing,” kata Direktur Strategi Korporasi & HCM PT PP I Gede Upeksa Negara, ditulis Kamis (5/12/2024).
Hal senada diungkapkan oleh Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko yang menjelaskan bahwa akuisisi ini bernilai strategis dalam memperkuat ekosistem bisnis dan mempertahankan penguasaan pangsa pasar.
"Kami konsisten dalam mengkonsolidasikan bisnis menara, fiber optik dan jasa penunjang lainnya untuk membawa Mitratel sebagai Digital Infraco terbesar di Asia Pasific,” ucap Theodorus.
Per akhir September 2024, Mitratel memiliki 39.714 Km fiber optik. Berdasarkan jumlah tersebut, 56% aset fiber optik tercatat berada di luar pulau Jawa dan 44% berada di pulau Jawa. Melalui jual beli saham ini Mitratel akan mendapatkan tambahan jaringan fiber optik sepanjang 8.101 Km dan billable length sepanjang 12.524 Km sehingga total jaringan fiber yang dimiliki oleh Mitratel lebih dari 47.800 Km.
“Mitratel akan terus melakukan ekspansi secara selektif bukan hanya di bisnis menara namun juga dibidang fiber optik dan jasa penunjang lainnya,” tegas Teddy.
Baca Juga: Prabowo: Buat Rakyat Kecil Saham Itu Judi!
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Neo Pinjam: Bunga, Biaya Admin, Syarat, Tenor, Kelebihan dan Kekurangan
-
Sertifikat Tanah Ganda Paling Banyak Keluaran 1961 Hingga 1997, Apa Solusinya?
-
Optimalkan Nilai Tambah dan Manfaat, MIND ID Perkuat Tata Kelola Produksi serta Penjualan
-
Kasus Sertifikat Tanah Ganda Merajalela, Menteri Nusron Ungkap Penyebabnya
-
3 Altcoin Diprediksi Bakal Meroket Pasca Penguatan Harga Bitcoin US$ 105.000
-
MEDC Mau Ekspor Listrik ke Singapura
-
BRI Peduli Salurkan 637 Ambulans Lewat Program TJSL
-
Tidak Semua Honorer, Hanya Tiga Kriteria Ini Berhak Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
-
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Was-was RUU Trump, Emas Lokal Bakal Ikut Melemah?
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal