Suara.com - Pemerintah mencatat pengeluaran rumah tangga Jepang pada bulan Oktober turun sebesar 1,3 persen selama tiga bulan berturut-turut.
Adapun , pengeluaran rumah tangga Jepang anjlok dikarenakan para wanita serta ibu-ibu enggan berbelanja. Dilansir Japantoday, Kementerian Dalam Negeri menunjukkan pengeluaran rata-rata adalah 305.819 yen atau 2.038 dolar AS.
Penurunan ini disumbang oleh konsumen mengurangi pembelian makanan di tengah kenaikan harga dan pakaian akibat suhu hangat.
Rinciannya, pengeluaran untuk pakaian seperti jas bisnis dan mantel turun 18,4 persen. Padahal seharusnya pembelian pakaian cuaca musim dingin meningkat.
Lalu, belanja makanan turun 0,8 persen, menandakan bahwa konsumen tetap berhemat. Serta engeluaran untuk daging turun 4,6 persen, buah-buahan 3,6 persen, dan kudapan 3 persen.
Sebaliknya, pengeluaran untuk listrik melonjak 16,3 persen dan gas 4,9 persen. Kementerian Dalam Negeri mengatakan pengeluaran yang lebih rendah untuk makanan menunjukkan rumah tangga mengawasi pengeluaran dengan ketat.
Serta menandakan tren konsumsi secara keseluruhan tetap lemah. Sementara itu, rata-rata gaji bulanan karyawan di Jepang adalah sekitar JPY 515.000, atau sekitar Rp 53 juta.
Berita Terkait
-
Akuntansi Keuangan, Manajemen, atau Perpajakan: Mana yang Cocok untuk Anda?
-
7 Kebiasaan Finansial yang Terbukti Membantu Anda Cepat Kaya Raya
-
Japan Youth Summit 2025 Sukses Digelar, Delegasi dari 25 Negara Bawa Pulang Penghargaan
-
Tiga Tokoh Internasional Hadir di Japan Youth Summit 2025, Sampaikan Pesan Perubahan Global
-
Japan Youth Summit 2025: Ajang Pertemuan Pemuda Dunia untuk Masa Depan Berkelanjutan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur