Suara.com - Pasar kredit konsumen di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan signifikan, terutama pada segmen pinjaman berjangka pendek dengan nilai kecil. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit konsumen perbankan tumbuh 10,88 persen secara tahunan per September 2024, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Hal ini mengindikasikan naiknya kebutuhan masyarakat terhadap produk keuangan untuk berbagai keperluan, mulai dari kebutuhan mendesak hingga konsumtif.
PT CRIF Lembaga Informasi Keuangan (CLIK) mengungkapkan bahwa total penyaluran pinjaman berjangka pendek di kuartal ketiga 2024 mencapai Rp29,9 triliun, dengan peningkatan 24,95 persen dibandingkan kuartal kedua.
Namun, tingginya permintaan pinjaman ini memunculkan tantangan baru bagi industri keuangan, yaitu memastikan proses pemberian kredit yang bertanggung jawab dan menghindari risiko gagal bayar.
Presiden Direktur CLIK, Leonardo Lapalorcia, menekankan pentingnya adopsi teknologi analitik canggih dan akses data real-time dalam proses penilaian risiko kredit.
Ia menyatakan bahwa skor kredit kini menjadi elemen krusial untuk membantu pelaku industri, seperti bank, perusahaan pembiayaan, dan penyedia jasa pinjaman digital, menilai reputasi calon debitur tanpa harus mengandalkan agunan.
"Dengan inovasi dalam penilaian digital yang cepat dan akurat, kita dapat menciptakan proses pemberian kredit yang lebih ramping dan inklusif, serta mendukung inklusi keuangan di Indonesia," ujarnya seperti dikutip, Senin (16/12/2024).
Untuk menjawab tantangan tersebut, CLIK meluncurkan model skor kredit terbaru bernama CLIK Skor Kredit Akselerasi Inklusi (CLIK SKAI).
Model ini dirancang khusus untuk pinjaman dengan tenor hingga enam bulan dan nilai maksimal Rp8 juta. Teknologi seperti artificial intelligence (AI), machine learning, dan data alternatif digunakan untuk memprediksi risiko gagal bayar dengan lebih akurat.
Baca Juga: Ratusan Pelaku Industri Coating Asia Pasifik Berkumpul Unjuk Gigi di Indonesia
Jan Tjintjelaar, Direktur Komersial CLIK, menjelaskan bahwa CLIK SKAI membantu pelaku industri meningkatkan persetujuan pinjaman tanpa menambah risiko.
"Dengan CLIK SKAI, lembaga keuangan dapat lebih percaya diri dalam memberikan pinjaman, memperkuat inklusi keuangan, dan menciptakan ekosistem kredit yang lebih sehat," beber dia.
Sementara, Anggie Setia Ariningsih, Ketua Komite Buy Now Pay Later (BNPL) Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), mendukung inovasi ini, sebab menciptakan perjalanan debitur yang lebih aman.
"Ini menjadi peluang besar bagi kolaborasi antara penyedia jasa keuangan dan biro kredit," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima
-
BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok
-
Permudah Klaim, BUMN Pengelola Dana Pensiun Ini Genjot Layanan Digital