Suara.com - Kasus kepaailitan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) terus bergulir, Mahkamah Agung (MA) kini telah menolak permohonan kasasi yang diajukan perusahaan tekstil raksasa tersebut.
Keputusan ini menegaskan status pailit Sritex yang kini telah berkekuatan hukum tetap (inkrah), menandai babak baru dalam perjalanan perusahaan yang telah beroperasi selama lebih dari tiga dekade.
Kronologi Kasus Pailit Sritex
Perjalanan hukum Sritex dimulai ketika Pengadilan Niaga Semarang menyatakan perusahaan tersebut pailit pada 21 Oktober 2024.
Putusan ini merupakan respons atas permohonan yang diajukan oleh PT Indo Bharat Rayon, salah satu kreditur Sritex. Kreditur tersebut menuduh Sritex lalai dalam memenuhi kewajiban pembayaran utang sesuai dengan Putusan Homologasi tertanggal 25 Januari 2022.
Sebelum keputusan pailit dijatuhkan, Sritex telah mengalami kesulitan keuangan yang signifikan. Laporan keuangan per September 2023 menunjukkan total liabilitas perusahaan mencapai US$1,54 miliar atau sekitar Rp24,3 triliun. Angka ini mencerminkan beban utang yang sangat besar bagi perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara ini.
Kepailitan Sritex bukan hanya masalah internal perusahaan, tetapi juga memberikan dampak yang luas terhadap industri tekstil nasional dan perekonomian lokal:
1. Industri Tekstil Nasional : Sebagai salah satu pemain utama, jatuhnya Sritex mengguncang stabilitas industri tekstil Indonesia. Hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan investor dan daya saing industri tekstil nasional di pasar global.
2. Perekonomian Lokal : Sritex mempekerjakan ribuan karyawan dan menjadi penggerak ekonomi di wilayah Sukoharjo, Jawa Tengah. Kepailitan perusahaan ini berpotensi menyebabkan gelombang PHK dan mempengaruhi mata pencaharian masyarakat sekitar.
Baca Juga: Emiten Tekstil Pan Brothers Selamat dari Jeratan Pailit! PKPU Diperpanjang Sementara
3. Rantai Pasok : Sebagai produsen benang, kain, dan pakaian jadi, Sritex merupakan bagian penting dalam rantai pasok industri tekstil. Kepailitan perusahaan ini dapat mengganggu pasokan bahan baku ke berbagai perusahaan garmen dalam negeri.
Faktor-faktor Penyebab Kepailitan
Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kepailitan Sritex antara lain:
1. Manajemen Keuangan : Pengelolaan utang yang kurang efektif dan arus kas yang tidak stabil menjadi masalah utama
2. Penurunan Permintaan Global : Pandemi COVID-19 dan krisis ekonomi global menyebabkan penurunan permintaan produk tekstil, mempengaruhi penjualan dan produksi Sritex
3. Persaingan Pasar : Banjirnya produk impor murah di pasar domestik dan menurunnya daya saing di pasar global turut mempersulit kondisi Sritex.
Berita Terkait
-
Usai Putusan Pailit Sritex Inkrah, Wamenaker Noel: Mumet Gue!
-
Kasasi Ditolak, Putusan Pailit Inkrah! Sritex di Ujung Kebangkrutan
-
Babak Akhir Sritex! Listrik Pabrik Terancam Gelap, Ribuan Buruh Histeris
-
Bahan Baku Habis Hingga Mesin Stop, Nasib Buruh Sritex Makin Suram Pasca Pailit
-
Emiten Tekstil Pan Brothers Selamat dari Jeratan Pailit! PKPU Diperpanjang Sementara
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya