Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat untuk mewaspadai modus jenis penipuan pada lembaga jasa keuangan. Salah satunya penipuan yang memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan modus penipuan dengan AI juga sudah marak di Indonesia.
"AI itu kita sering dapat content bahaya orang dengan AI itu bukan hanya terjadi di luar tapi di Indonesia bagaimana orang menelpon video call untuk benar-benar sama yang kita kenal," kata Friderica Widyasari Dewi dalam video conference, Rabu (8/1/2025).
Kata dia, dalam mewaspadai penipuan lewat AI itu harus kritis. Sebab, kecanggihan AI ini memang bisa meniru orang terdekat yang membuat masyarakat tertipu.
"Di sini diperlukan kritis dan orang tersebut yang kita kenal dan melihat foto itu kita harus lebih kritis apakah karakternya seperti itu. Modus jenis berbeda karena modus penipuan terus berkembang dan selalu waspada harus ingat 2 L yakni legal dan logis," jelasnya.
Dia melanjutkan teknologi deepfake dapat menciptakan kemiripan dengan kerabat korban, serta menciptakan konten palsu yang dapat meyakinkan korban. Selain itu, AI juga memungkinkan modus phising melalui email yang sifatnya sangat pribadi dan meyakinkan dan sulit dibedakan dengan email asli.
"Kita untuk lebih berhati-berhati. Karena AI bisa mencuri data pribadi dalam jumlah besar," jelasnya.
Untuk itu, masyarakat diharapkan lebih berhati-hati, kritis, dan teliti dalam memahami karakteristik orang yang menghubungi. Serta, selalu memastikan logo entitas yang terkait, dan mengkonfirmasi OJK lewat kontak nomor 157.
Baca Juga: Transaksi Kripto Indonesia Naik Capai Rp 556,53 Triliun
Berita Terkait
-
Debt Collector Makin Meresahkan, OJK Siap Beri Sanksi
-
OJK Cabut Izin Usaha Pinjaman PT Crowde Membangun Bangsa
-
TKI Jadi Incaran Para Penipu Online, Dana Rp 7,1 Triliun Hilang
-
7 Cara Perbaiki BI Checking (SLIK OJK) Agar Pinjaman Cepat Cair
-
OJK Imbau KBMI I Naik Kelas atau Konsolidasi, Ini Daftar Bank yang Berpeluang Terdampak
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
Terkini
-
Ketua Banggar DPR Pastikan Redenominasi Sudah Masuk Prolegnas
-
Bahlil Tetap Pede Setoran PNBP Sektor ESDM Capai Target Meski Harga Komoditas Anjlok
-
Cara Gadai Emas Batangan di Pegadaian semua Merek
-
Danantara Tidak Was-was Menkeu Purbaya Mau Redenominasi Rupiah
-
Kapal Tanker Bawa 2.000 KL, Pertamina Mulai Pasok Lagi Stok BBM ke Seluruh SPBU Bengkulu
-
OJK Mau Hapus Bank Kategori KBMI I, Aladin Syariah Bisa Naik Kelas?
-
Laba Krom Bank (BBSI) Meroket 17 Persen, DPK Melejit 212 Persen
-
Rupiah Melempem Lawan Dolar AS pada Penutupan Selasa Sore
-
Menkeu Purbaya Blusukan ke Pelabuhan Tanjung Perak, Ini Temuannya
-
Petani Tak Perlu Resah, Tahun Depan Ada 100 Gudang Bulog Tampung Hasil Panen