Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengungkap kasus korupsi yang merugikan negara.
Kali ini, sorotan tertuju pada PT Insight Investment Management (IIM) yang diduga terlibat dalam skandal investasi fiktif PT Taspen (Persero) senilai Rp 1 triliun.
Dalam konferensi persnya pekan ini, KPK mengungkapkan bahwa penempatan dana investasi Taspen tersebut diduga melawan hukum dan telah merugikan keuangan negara sekitar Rp 200 miliar.
Mantan Direktur Utama IIM, Ekiawan Heri Primaryanto, telah ditetapkan sebagai tersangka bersama mantan Direktur Utama PT Taspen, Antonius Kosasih.
Berdasarkan data KPK, perusahaan yang paling banyak menerima keuntungan dari kasus investasi fiktif tersebut adalah PT Insight Investment Management (IIM) yaitu sebesar Rp78 miliar. Dalam kasus ini, KPK sendiri menetapkan Direktur Utama PT IIM, Ekiawan Heri Primaryanto sebagai salah satu tersangka.
Selain IIM, menurut Asep, perusahaan lain yang menerima keuntungan adalah PT Valbury Sekuritas Indonesia (CP) sebesar Rp2,2 miliar dan PT Sinarmas Sekuritas (DH) sebesar Rp44 juta.
Lantas perusahaan apakah Insight Investments Management?
PT Insight Investments Management (Insight) adalah perusahaan manajer investasi yang telah berkiprah di Indonesia sejak tahun 2003. Dengan visi “Transforming Investments into Social Impact”.
Insight tidak hanya fokus pada pertumbuhan aset, tetapi juga berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan melalui setiap investasi yang dikelola.
Baca Juga: Hasto Layangkan Gugatan Praperadilan, KPK Siap Hadapi
Dalam web perusahaan yang dilihat Sabtu (11/1/2025) perusahaan mengklaim selama puluhan tahun berkarya di Pasar Modal Indonesia, telah dipercaya untuk mengelola dana dari berbagai kalangan investor, seperti bank, dana pensiun, asuransi, yayasan, maupun individu yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Para pemegang saham IIM adalah PT Senapati yang mengempit mayoritas sebesar 99,01 persen dan Koperasi Jasa Senapati Insan Kreatif sebesar 0,99 persen. Dimana IMM telah mendapatkah ijin usaha sebagai Manajer Investasi pada tanggal 26 Agustus 2004.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen