Suara.com - Produsen ban asal Jepang, Bridgestone, mengumumkan rencana penutupan pabrik ban radial truk dan bus di LaVergne, Tennessee. Keputusan ini berdampak langsung pada pemberhentian 700 pekerja di fasilitas tersebut, yang sebelumnya merupakan pabrik pertama Bridgestone di Amerika Utara.
Dilansir JapanToday pada Senin (27/1/2025), pihak Bridgestone menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk mengoptimalkan bisnis dan meningkatkan daya saing perusahaan di tengah tantangan global.
"Penutupan ini akan membantu perusahaan mengoptimalkan jejak bisnisnya dan memperkuat daya saingnya," tulis perusahaan dalam keterangan resminya, dikutip Suara.com.
Tidak hanya di Tennessee, Bridgestone juga mengumumkan pengurangan kapasitas dan tenaga kerja di pabrik ban pertaniannya yang berlokasi di Des Moines, Iowa. Selain itu, terdapat pengurangan tambahan pada bagian korporat, penjualan, dan operasi di wilayah Amerika Serikat.
Di kawasan Amerika Latin, pengurangan tenaga kerja dan kapasitas produksi akan dilakukan di Argentina dan Brasil.
"Pengurangan tenaga kerja ini mencakup bagian korporat, penjualan, dan operasi kami di Amerika, sebagai respons terhadap lingkungan ekonomi yang menantang," jelas Emily Weaver, juru bicara perusahaan, melalui email.
Dari total hampir 44.000 karyawan di Amerika Utara dan Amerika Latin, sekitar 4 persen akan terdampak oleh pengurangan tenaga kerja sukarela maupun tidak sukarela.
Sementara itu, Bridgestone juga menghadapi tantangan besar di Eropa. Permintaan ban truk dan bus menurun drastis lebih dari sepertiganya akibat lonjakan impor produk murah dari Asia Timur.
Kondisi ini memperburuk kelebihan kapasitas produksi dan meningkatkan biaya yang tidak kompetitif, terutama di tengah harga energi yang tinggi serta tekanan inflasi.
Sebagai bagian dari langkah penyesuaian, perusahaan berencana menutup pabriknya di Lanklare, Eropa, pada paruh pertama 2025.
"Perusahaan memulai prosedur informasi dan konsultasi terkait penutupan pabrik ini," tulis pihak Bridgestone.
Pabrik LaVergne memiliki sejarah panjang sebagai fasilitas produksi pertama Bridgestone di Amerika Utara. Namun, pada 2009, pabrik tersebut berhenti memproduksi ban mobil dan truk ringan serta melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap separuh karyawan yang ada pada waktu itu.
Siapa Pendiri Bridgestone?
Bridgestone merupakan salah satu produsen ban terbesar di dunia. Perusahaan ini didirikan oleh Shojiro Ishibashi.
Shojiro Ishibashi memulai langkahnya pada 1906 di usia 17 tahun dengan mengambil alih bisnis pakaian keluarganya di Kurume, Prefektur Fukuoka, Jepang. Dengan keahliannya, ia mengembangkan produk Jika-tabi, kaus kaki dengan sol karet yang digunakan sebagai sepatu kerja.
Berita Terkait
-
Bridgestone Indonesia Perkuat Konservasi Gunung Sanggabuana Sekaligus Berdayakan Masyarakat
-
Bridgestone M858 Resmi Meluncur, Ban Radial Tangguh untuk Kendaraan Niaga
-
Periksa Ban Mobil Sebelum Melakukan Perjalanan Jarak Jauh di Momen Libur Sekolah
-
Bridgestone Indonesia Perluas Pasar Regional Lewat IIMS Surabaya 2025
-
Perkuat Layanan di Jawa Barat, Bridgestone Indonesia Tambah Jaringan Baru di Cianjur
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
8 Fakta Family Office: Ide Luhut untuk Crazy Rich, Anggaran APBN Ditolak Purbaya
-
TPA Miliki Peran Strategis Bagi Pengembangan Digitalisasi Rumah Sakit, Admedika Berikan Penjelasan
-
Prabowo Kepergok Bisik-bisik dengan Donald Trump di KTT Perdamaian, Bahas Apa?
-
Awas Tertipu, Hanya Ada 214 Perdagaian yang Berizin OJK
-
Pemerintahan Prabowo Tengah 'Reset' Tata Kelola Sektor Tambang
-
Purbaya Umumkan Nomor WA Khusus, Warga Bisa Lapor Jika Ada Petugas Bea Cukai-Pajak Nakal
-
Pergerakan 4 Saham Ini Dipantau BEI Karena Terus Melonjak, Salah Satunya GIAA
-
Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah Anggarkan Family Office Luhut
-
MUFG dan Danamon Dorong Pembiayaan Hijau, Target Net Zero Emisi 2060!
-
Satgas PASTI 'Sikat' Golden Eagle, Janji Manis Penghapusan Utang Ternyata Ilegal!