Suara.com - Pada perdagangan hari Senin (3/2/2025) saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) milik konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan mengalami penurunan hingga 18,14 persen.
Pelemahan ini semakin memperdalam penurunan saham PANI dalam satu bulan terakhir yang sudah mencapai 45 persen. Aksi jual yang begitu marak dari para investor membuat harga PANI terus terkikis.
Sentimen negatif terkait polemik pagar laut di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 disebut-sebut menjadi penyebab utama anjloknya saham PANI. Pagar laut yang dibangun di perairan Tangerang tersebut menuai kontroversi dan menjadi sorotan media dalam beberapa waktu terakhir.
Berdasarkan data IDXMobile, saham PANI turun 2.100 poin atau melemah 18,14 persen ke level 9.475 per lembar saham dari harga pembukaan di 11.000 per lembar.
Volume perdagangan saham PANI mencapai 49,55 juta lembar dengan nilai mencapai 485 miliar dan frekuensi perdagangan mencapai 29 ribu kali.
Penurunan ini memperpanjang tren negatif saham PANI dalam sebulan terakhir, di mana saham ini telah anjlok hingga 45 persen.
Sentimen negatif terkait isu pagar laut yang baru-baru ini diberitakan oleh berbagai media menjadi pemicu utama penurunan saham PANI.
Isu ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor mengenai dampak masalah hukum dan lingkungan terhadap bisnis properti PANI.
Sebagai informasi, PANI merupakan salah satu pengembang properti terkemuka di Indonesia yang dikenal dengan proyek-proyek prestisiusnya, termasuk kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK). Penurunan saham PANI ini tentu menjadi perhatian para pelaku pasar modal dan investor.
Baca Juga: Bisa Picu Konflik Hukum, Pakar Ungkap Risiko Berat Pemerintah usai Cabut Sertifikat Pagar Laut
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Pemerintah Akui Harga Cabai Rawit Masih Tinggi di Nataru, Tembus Rp 60.000 per Kg
-
Pengisian Baterai Kendaraan Listrik Meningkat Hampir Tiga Kali Lipat pada Nataru 2025/2026
-
Insentif Kendaraan Listrik Dihentikan, Untung atau Buntung?
-
Ingin Kuliah Singkat dan Siap Berkarier? Simak Cara Bergabung di Universitas Nusa Mandiri 2026
-
Cek Jembatan Kembar Margayasa Pascabencana, Kementerian PU Bakal Perkuat Tebing Batang Anai
-
Kemenkeu Ungkap Setoran Pajak Digital Tembus Rp 44,55 Triliun per November 2025
-
Bali Katanya Sepi, Tapi Kemenhub Ungkap Jumlah Penumpang Naik
-
Purbaya Resmi Tarik Pajak dari Pelanggan ChatGPT RI
-
Nadi Logistik Pulih! Jalur Khusus Bireuen Aceh Utara Kembali Terhubung, Ekonomi Lintas Timur Bangkit
-
Update Harga Pangan 29 Desember: Bawang, Cabai, Hingga Beras Kompak Turun