Suara.com - Aksi #IndonesiaGelap yang sekaligus menandai 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka disorot publik dunia. Sejumlah media internasional memberitakan kisruh politik dan pemerintahan di Indonesia yang bisa berdampak pada stabilitas nasional.
Media yang memuat aksi Indonesia gelap antara lain The Straits Times Singapura, Pime Asia News yang berkantor di Italia, Taiwan Plus News, dan South China Morning Post. Media – media ini menyorot protes mahasiswa yang berdemonstrasi di jalan – jalan protokol sejumlah kota, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya dengan tagar #IndonesiaGelap.
Puncak demonstrasi terjadi di halaman Istana Presiden di Jakarta pada Kamis, hari ini dengan dikoordinasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).
Demonstran menuntut evaluasi yang menyeluruh terhadap program – program presiden yang boros, pemilihan orang – orang yang duduk di kabinet, serta efisiensi anggaran.
Melansir South China Morning Post, Peneliti Politik di Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) Indonesia, Nicky Fahrizal mengatakan protes mahasiswa menekankan pada kesalahan yang dibuat oleh kabinet Prabowo. Namun, Nicky belum melihat aksi ini akan mengguncang politik nasional. "Protes-protes ini belum [mengintensifkan] dinamika politik karena elit politik di Indonesia masih nyaman dengan posisi mereka dalam koalisi [Prabowo]. Oposisi juga lemah," kata Nicky.
Selama protes ribuan mahasiswa di berbagai kota membawa poster dan spanduk yang mengkritik kebijakan unggulan Prabowo, termasuk makanan bergizi gratis untuk balita, anak sekolah, wanita hamil dan ibu menyusui yang menurut para pejabat akan membutuhkan Rp466 triliun atau USD 28,5 miliar per tahun jika ingin menjangkau 89 juta penerima yang ditargetkan.
Berita serupa juga disampaikan The Straits Times Singapura. Ribuan mahasiswa yang berdemonstrasi di jalan – jalan di Jakarta menjadi perhatian media ini.
Sementara itu, para mahasiswa menyampaikan 13 tuntutan dalam aksi Indonesia Gelap. Di antaranya mereka ingin pemerintah menciptakan pendidikan gratis ilmiah dan demokratis serta batalkan pemangkasan anggaran pendidikan.
Kemudian tolak revisi Undang-Undang Minerba, revisi Undang-Undang Minerba hanya menjadi alat pembungkaman bagi rezim untuk kampus-kampus dan lingkungan akademik ketika bersuara secara kritis.
Mahasiswa juga menuntut hapuskan multifungsi ABRI. Keterlibatan militer dalam sektor sipil berpotensi menciptakan represi dan menghambat kehidupan yang demokratis. Mereka juga meminta Prabowo mengevaluasi program utamanya yakni makan bergizi gratis. Program ini harus dievaluasi agar tepat sasaran, terlaksana dengan baik, dan tidak menjadi alat politik.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Narasi Tandingan Tagar 'Indonesia Gelap' Beredar, Netizen Serang Akun Diduga Buzzer
-
Pimpinan DPR Ngaku Pusing usai Anggaran Ikut Dipangkas Rp1,3 Triliun: Bingung Bayar Gajian
-
Seorang WNA Diamankan Aparat Berpakaian Preman di Tengah Aksi Indonesia Gelap
-
Mahasiswa Aksi 'Indonesia Gelap': Kita Tunggu Janji Pemerintah dalam 2x24 Jam!
-
Ngaku Senang Dikritik dan Ikut Kepal Tangan Kiri, Massa Demo Indonesia Gelap Auto Bubar usai Ditemui Utusan Prabowo
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang
-
Penumpang Kereta Api Tembus 369 Juta Hingga September 2025
-
Petrindo Akuisisi GDI, Siapkan Rp 10 Triliun untuk Bangun Pembangkit Listrik 680 MW di Halmahera