Suara.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) merespon kehadiran BPI Danantara setelah diluncurkan Presiden Prabowo Subianto. Bank Mandiri merupakan salah satu BUMN tahap awal yang asetnya dikelola oleh BPI Danantara.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, menegaskan bahwa inisiatif ini akan memperkuat ekosistem ekonomi yang lebih solid dan berdaya saing di tingkat global.
"Sejalan dengan tujuan pembentukan BPI Danantara untuk mengkonsolidasikan seluruh kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh BUMN, Bank Mandiri juga berkomitmen untuk terus meningkatkan sinergi Mandiri Group untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan mendorong pelaksanaan program strategis nasional nasional dan pencapaian target pembangunan pemerintah," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, seperti dikutip Rabu (26/2/2025).
BPI Danantara dibentuk untuk mengonsolidasikan berbagai aset strategis nasional dalam satu entitas yang lebih terintegrasi dan efisien. Dengan strategi ini, pengelolaan aset negara dapat dioptimalkan guna meminimalkan ketergantungan terhadap ekspor bahan mentah dan mempercepat industrialisasi berbasis nilai tambah.
Adapun, Bank Mandiri pada Kuartal III tahun 2024 memiliki total aset Rp2.323,99 triliun. Jumlah aset itu meningkat 15,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Salah satu prioritas utama yang diemban oleh BPI Danantara adalah mendukung industrialisasi nasional melalui strategi hilirisasi.
Dengan mengurangi ekspor bahan mentah dan meningkatkan pengolahan di dalam negeri, Danantara diharapkan dapat menciptakan dampak ekonomi yang lebih luas, meningkatkan daya saing industri, serta mendorong penciptaan lapangan kerja bagi generasi muda Indonesia.
Lebih lanjut, Darmawan menjelaskan, sebagai salah satu institusi terbesar di Indonesia, Bank Mandiri siap berperan aktif dalam mengimplementasi kebijakan Danantara melalui berbagai layanan keuangan.
Antara lain, dengan menyediakan akses pendanaan yang lebih terarah dan efisien, Bank Mandiri turut berperan dalam mewujudkan transformasi ekonomi nasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Baca Juga: Erick Thohir Masih Punya Kendali Atas BUMN Meski Ada Danantara
"Kami berharap, ke depan Bank Mandiri dapat terus berkontribusi dalam membangun perekonomian dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat Indonesia, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di tingkat global yang sejalan dengan Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045," pungkas Darmawan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global