Suara.com - Mata uang Garuda terus berada di level Rp16.500. Hal ini menbuat Bank Indonesia (BI) terus menstabilkan Rupiah agar tetap kuat melawan dollar AS.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Edi Susianto mengatakan bakal terus menstabilkan rupiah melalui triple intervention.
"Tentu BI selalu mengawal dan menjaga keseimbangan supply demand valas di market melalui triple intervention dan membangun komunikasi dg pelaku pasar, agar market confidence tetap terjaga," kata Edi saat dihubungi Suara.com, Selasa (4/3/2026).
Kata dia pergerakan nilai tukar khususnya minggu lalu, hampir semua mata uang khususnya mata uang EM mengalami pelemahan terhadap Dollar.
" Semua mata uang melemah terhadal US dollar, dimana trigernya masih terkait kebijakan tarif dari Trump yang konfirm mengenakan tarif 25 % untuk Canada dan Mexico dan 10% utk China, serta mengancam mengenakan tarif 25% kpd negara2 Eropa," katanya.
BI memastikan pergerakan nilai tukar khususnya Rupiah akan terus menguat terhadap dollar AS. Sebelumnya, Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau kembali melemah pada perdagangan sore ini. Mata uang Garuda ini tak mampu mempertahankan penguatan yang sempat terjadi pada pagi tadi.
Hal ini dikarenakan sebuah posting di platform Truth Social miliknya, Trump menambahkan Tiongkok akan menghadapi biaya tambahan sebesar 10 persen pada hari itu.
Trump tampaknya mengindikasikan pungutan impor yang ditunda untuk Kanada dan Meksiko dapat ditunda sekitar satu bulan lagi, dengan mengatakan pungutan tersebut akan mulai berlaku pada 2 April.
Namun, seorang pejabat Gedung Putih kemudian mengatakan tenggat waktu Trump sebelumnya pada 4 Maret masih berlaku sampai saat ini. Trump juga menyatakan ia akan segera memberlakukan tarif timbal balik sebesar 25 persen untuk mobil dan barang-barang lain yang berasal dari Uni Eropa.
Baca Juga: BI Buka Layanan Tukar Uang Selama Ramdhan, Catat Lokasinya
Berita Terkait
-
Rupiah Ditutup Menguat Senin Sore, Ini Pemicunya
-
IHSG Ditutup Menghijau ke Level 8.123 Terdorong Keperkasaan Rupiah
-
Rupiah Mulai Menguat, Sesuai Prediksi Menkeu Purbaya
-
Rupiah Meloyo, Ini Jurus Jitu BI, OJK, dan Bank Tingkatkan Pasar Keuangan
-
Sepekan Kemarin Asing Bawa Kabur Dananya Rp 2,71 Triliun dari RI, Gara-Gara Ketidakpastian Global
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Laporan Keuangan: BBRI Berhasil Jaga Basis Pendanaan, Laba Naik 6 Persen
-
Prompt Gemini AI Untuk Foto Profil Profesional LinkedIn dan CV
-
Antam Impor 30 Ton Emas dari Singapura, DPR Minta Kemendag dan Kemenperin Batasi Ekspor Emas
-
Inalum Akan Ambil Alih Tambang Bauksit Antam
-
Indonesia Pasar Kripto Terbesar Kedua di Asia Pasifik
-
Antrean Haji Semakin Panjang, Perencanaan Keuangan Sejak Belia Kian Penting
-
BRI Resmikan Regional Treasury Team Medan untuk Perkuat Layanan Keuangan di Sumatera
-
Mengenal Cropty Wallet, Dompet Kripto bagi Pemula yang Antiribet dan Hadirkan Berbagai Keunggulan
-
Penambangan Tanpa Izin Jadi Ancaman, Kopsindo Dukung Pemerintah untuk Lakukan Penertiban
-
Rupiah Ditutup Menguat Senin Sore, Ini Pemicunya