Suara.com - Industri dekorasi rumah mulai menggeliat ditengah peningkatan bisnis properti di dalam negeri. Masyarakat juga telah menggunakan dekorasi rumah untuk mempercantik rumahnya.
Industri dekorasi rumah juga menunjukkan tren pertumbuhan yang positif, dengan proyeksi tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 4,8 persen dari 2022 hingga 2027, menurut data dari IMARC Group.
Sementara itu, Globe Newswire memperkirakan pasar global untuk dekorasi dinding akan tumbuh pesat, dengan laju pertumbuhan mencapai 35 persen antara tahun 2023 dan 2030.
Atas potensi itu, RONA mulai masuk bisnis ke industri dekorasi rumah. Misalnya, dengan memproduksi industri material dekorasi dan renovasi rumah, seperti wallboard.
National Sales Manager RONA, Chen Fengbo, perubahan tren ini selaras dengan meningkatnya permintaan akan produk dekorasi yang tidak hanya indah tetapi juga fungsional.
"Banyak orang kini mencari solusi yang mudah diaplikasikan, minim perawatan, dan tetap mempertahankan unsur keberlanjutan. Wallboard menjadi jawaban bagi mereka yang ingin mempercantik hunian tanpa proses renovasi yang rumit," ujarnya seperti dikutip, Senin (10/3/2025).
Menurut Fengbo, RONA menghadirkan varian wallboard dengan kemasan lebih fleksibel, berbeda dari produk sejenis yang umumnya dijual dalam jumlah besar.
Kepraktisan ini dapat memudahkan konsumen, terutama bagi mereka yang ingin melakukan renovasi bertahap atau memiliki ruang terbatas untuk penyimpanan material.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap pelanggan dapat menyesuaikan produk dengan kebutuhan mereka tanpa harus membeli dalam jumlah besar," imbuh Fengbo.
Baca Juga: Proyek Infrastruktur Pacu Kebutuhan SDM Tata Udara
Sejalan dengan tren desain interior tahun ini yang menekankan kombinasi antara estetika dan keberlanjutan, material dekoratif seperti wallboard berpotensi menjadi standar baru dalam industri renovasi rumah.
"Dengan pemasangan yang mudah dan daya tahan tinggi, wallboard semakin menjadi pilihan utama bagi mereka yang menginginkan perubahan instan tanpa mengorbankan kualitas dan aspek lingkungan," pungkas Fengbo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya
-
Industri Pelayaran Ikut Kontribusi ke Ekonomi RI, Serap Jutaan Tenaga Kerja
-
Emiten CGAS Torehkan Laba Bersih Rp 9,89 Miliar Hingga Kuartal III-2025
-
Grab Akan Akuisisi GoTo, Danantara Bakal Dilibatkan
-
ESDM Kini Telusuri Adanya Potensi Pelanggaran Hukum pada Longsornya Tambang Freeport
-
Industri Biomassa Gorontalo Diterpa Isu Deforestasi, APREBI Beri Penjelasan
-
BEI Umumkan IHSG Sentuh All Time High Pekan Ini
-
Apakah Indonesia Pernah Redenominasi Rupiah? Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
SVLK Jadi Benteng Hukum Lawan Tuduhan Deforestasi Biomassa di Gorontalo
-
Terminal IC Bandara Soekarno-Hatta Kembali Beroperasi 12 November, Khusus Penerbangan Citilink