Suara.com - Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyatakan bahwa program ketahanan pangan yang digalakkan oleh pemerintahan Prabowo Subianto memberikan peluang besar bagi perkembangan industri agro di Indonesia.
Pernyataan ini disampaikan saat Wamenperin mengunjungi pabrik Syngenta Indonesia di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (13/3/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Wamenperin didampingi oleh Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Nonlogam Kemenperin, Putu Nadi Astuti. Wamenperin memberikan apresiasi kepada Syngenta Indonesia atas keberhasilannya dalam mendapatkan kepercayaan dari pasar dan petani selama puluhan tahun.
Selain itu, Wamenperin juga menyoroti peningkatan investasi permesinan dan pengembangan ukuran bisnis yang dilakukan oleh Syngenta Indonesia di Indonesia.
"Program ketahanan pangan pemerintah membuka peluang yang sangat baik bagi industri agro untuk tumbuh dan berkembang. Kami melihat Syngenta Indonesia telah berhasil memanfaatkan peluang ini dengan baik," ujar Wamenperin dikutip Jumat (14/3/2025).
Wamen Riza mengapresiasi Syngenta Indonesia yang berhasil mengantongi kepercayaan dari pasar dan petani selama puluhan tahun, meningkatkan investasi permesinan, serta mengembangkan ukuran bisnisnya di Indonesia.
"Ini penting karena di tengah situasi pesimisme PHK dan lain-lain, ini menanamkan bahwa sektor yang berhubungan dengan pertanian, memang tidak akan ada PHK. Justru size bisnisnya yang berkembang," kata Wamenperin.
"Apalagi pemerintah denga program ketahanan pangan. Tentu juga ada peluang yang sangat besar dengan food estate, peluang ini bagi bisnis yang berhubungan dengan sektor pangan," dia menambahkan.
Memang, lanjut Wamen Riza, tantangan yang dihadapi oleh sektor industri agro tidak mudah. Termasuk di antaranya luas lahan yang kian sempit, konversi lahan pertanian, berkurangnya jumlah petani, dan gempuran produk impor di tengah permintaan pasar yang tinggi.
Baca Juga: Ngeri! Koruptor Kabur Langsung Jadi Santapan Hiu? Inikah Penjara Impian Prabowo?
"Saya kira kalau keseriusan kita betul-betul kita galang di semua lapisan termasuk yang menyediakan kebutuhan bagi produktivitas seperti pestisida dan herbisida, maka tujuan pemerintah untuk ketahanan pangan bisa berhasil," ujar Wamenperin.
Sementara itu, President Director of Syngenta Indonesia Eryanto mengatakan bahwa pihaknya selama ini berkomitmen meningkatkan kesejahteraan petani melalui visi petani maju. Dengan visi ini, Syngenta Indonesia fokus menggenjot produktivitas petani untuk menghasilkan panen yang lebih tinggi.
Selain menjadi supplier bibit dan produk-produk pertanian, Syngenta Indonesia juga melakukan inovasi dengan menyediakan platform daring yang dapat digunakan para petani berkonsultasi mengenai pertanian setiap hari.
"Kami punya dua aplikasi yakni cropwise grower dan peTani apps dengan pengguna teregistrasi pada 2024 sebanyak 116 ribu. Di aplikasi ini, petani bisa langsung sharing mengenai penyakit tanaman yang mereka alami," ujar Eryanto.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Neo Pinjam: Bunga, Biaya Admin, Syarat, Tenor, Kelebihan dan Kekurangan
-
Sertifikat Tanah Ganda Paling Banyak Keluaran 1961 Hingga 1997, Apa Solusinya?
-
Optimalkan Nilai Tambah dan Manfaat, MIND ID Perkuat Tata Kelola Produksi serta Penjualan
-
Kasus Sertifikat Tanah Ganda Merajalela, Menteri Nusron Ungkap Penyebabnya
-
3 Altcoin Diprediksi Bakal Meroket Pasca Penguatan Harga Bitcoin US$ 105.000
-
MEDC Mau Ekspor Listrik ke Singapura
-
BRI Peduli Salurkan 637 Ambulans Lewat Program TJSL
-
Tidak Semua Honorer, Hanya Tiga Kriteria Ini Berhak Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
-
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Was-was RUU Trump, Emas Lokal Bakal Ikut Melemah?
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal