Suara.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis menegaskan bahwa Islam tidak melarang eksploitasi sumber daya alam selama dilakukan dengan prinsip keberlanjutan dan tanpa menimbulkan kerusakan.
“Dalam Islam, kita diajarkan untuk menjaga alam sebagai amanah. Keberlanjutan sudah diajarkan dalam Islam sejak lama, termasuk dalam sektor pertambangan. Islam tidak melarang pertambangan, asalkan tidak menimbulkan kerusakan,” ujarnya ditulis Senin (17/3/2025).
Menurut Cholil, Islam mengajarkan bahwa manusia diberikan amanah untuk mengelola alam dengan baik, termasuk dalam sektor pertambangan. Islam memiliki panduan yang jelas dalam menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan kelestarian alam.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa terdapat dua bentuk kerusakan yang harus dihindari dalam pertambangan: kerusakan ekologi dan kerusakan mentalitas.
“Kerusakan ekologi terjadi ketika eksploitasi sumber daya alam dilakukan secara berlebihan dan tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan. Sedangkan kerusakan mentalitas terjadi ketika eksploitasi dilakukan tanpa memikirkan generasi mendatang,” tegasnya.
Menurutnya, prinsip-prinsip Islam dalam menjaga lingkungan sudah lama tertanam, seperti larangan melakukan israf (pemborosan) dan ajaran untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Ustadz Cholil Nafis juga menyoroti bagaimana ajaran Islam sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Hal ini ditegakkan agar pengelolaan sumber daya alam bisa dilakukan dengan benar sesuai dengan agama, ilmu lingkungan, dan tata kelola yang baik.
Menurutnya, pelibatan berbagai pihak sangat penting agar pertambangan yang dilakukan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat tanpa mengorbankan lingkungan.
Baca Juga: Hanan Attaki Soroti Pentingnya Prinsip Keberlanjutan Dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Ia pun menekankan bahwa Islam mengajarkan disiplin dan tanggung jawab dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam mengelola sumber daya alam.
Dengan adanya perspektif Islam dalam pengelolaan sumber daya alam, diharapkan industri pertambangan di Indonesia dapat lebih berorientasi pada keberlanjutan, sehingga mampu memberikan manfaat ekonomi tanpa mengorbankan keseimbangan ekologi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Bullion Connect 2025: Forum Pemerintah Dorong Penguatan Ekosistem Bulion Nasional
-
Medical Advisory Board, Langkah AdMedika Dalam Perkuat Tata Kelola Medis
-
Ajang Anugerah Media Humas - Komdigi 2025: Telkom Raih Dua Penghargaan Terbaik
-
Emas Antam Terjungkal, Harganya Lebih Murah Jadi Rp 2.322.000 per Gram
-
Gelar RUPSLB, CRSN Tambah Portofolio Bisnis
-
Daftar Maskapai Pindah ke Terminal 1B Bandara Soetta, Mulai Berlaku Pekan Ini
-
Rupiah Kian Tertekan, Dibuka Melemah ke Rp16.754 per Dolar AS
-
IHSG Terus Meroket, Betah Naik di Level 8.400
-
BI Bakal Hati-hati Kelola Utang Indonesia yang Tembus Rp 7.092 Triliun
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor