Suara.com - Kabar pencairan Tunjangan Profesi Guru (TPG) untuk triwulan pertama tahun 2025 kini jadi salah satu yang paling dinantikan jutaan guru di pelosok Indonesia.
Merujuk pada informasi terkini yang dipantau melalui sistem Info GTK pada 25 Maret 2025 kemarin, masih ditemukan adanya guru dengan status validasi TPG yang belum mengalami perubahan. Padahal, saat ini proses pencairan sudah memasuki tahap akhir sebelum pencairan dana.
Kendala Teknis dan Proses Validasi
Keterlambatan pembaruan data diduga terjadi karena tanggal 23 Maret 2025 lalu jatuh pada hari Minggu, sehingga proses validasi dan sinkronisasi data sempat tertunda atau terkendala.
Namun demikian, bagi guru yang sudah menerima Surat Keputusan Tunjangan Profesi Guru (SKTPG), proses pencairan dipastikan akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Kami memahami antusiasme dan kebutuhan para guru. Tim terus bekerja untuk memastikan semua data tervalidasi dengan baik sebelum pencairan dilakukan," jelas pernyataan resmi Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam keterangan resminya.
Untuk para guru, diminta tidak perlu panik. Berikut tips untuk memastika TPG bisa diterima secepatnya:
- Pantau Info GTK Secara Berkala
Guru diimbau untuk terus memeriksa laman Info GTK untuk melihat perkembangan terbaru status validasi TPG mereka. Perubahan status dapat terjadi sewaktu-waktu seiring penyelesaian proses administrasi. - Pastikan Data Rekening Valid
Salah satu kendala yang sering menghambat pencairan adalah ketidaksesuaian data rekening. Ditjen GTK menekankan pentingnya memastikan nomor rekening yang terdaftar aktif dan sesuai dengan nama penerima. Jika ditemukan kesalahan, guru dapat segera menghubungi dinas pendidikan setempat untuk perbaikan data. - Pahami Kode Status di Info GTK
Beberapa kode seperti "Proses Validasi", "SKTPG Terbit", atau "Menunggu Pencairan" menunjukkan tahapan yang berbeda. Guru perlu memahami arti kode-kode ini untuk mengetahui posisi pengajuan TPG mereka.
Proses administrasi tunjangan profesi memang memerlukan waktu karena melibatkan verifikasi berlapis, mulai dari kelengkapan dokumen hingga validasi data keuangan. Namun, pemerintah menjamin bahwa upaya percepatan terus dilakukan agar dana tunjangan segera sampai ke tangan guru.
"TPG adalah bentuk apresiasi negara kepada guru atas dedikasi mereka dalam mencerdaskan anak bangsa. Kami berkomitmen memastikan hak ini diterima tepat waktu," tegas Plt. Direktur GTK, Dr. Nunuk Suryani.
Baca Juga: Rayakan International Womens Day, WEWAW Ajarkan Guru PAUD Membuat Materi Belajar dengan AI
Bagi guru yang status TPG-nya masih dalam proses, Ditjen GTK meminta agar tetap bersabar dan tidak mudah terpancing informasi yang tidak jelas sumbernya. "Proses validasi membutuhkan ketelitian untuk memastikan tidak ada kesalahan data yang berimbas pada penundaan," tambah Nunuk.
Tunjangan Profesi Guru merupakan salah satu insentif penting yang membantu kesejahteraan tenaga pendidik. Dengan besaran bervariasi tergantung golongan dan masa kerja, TPG diharapkan dapat meringankan beban ekonomi guru sekaligus meningkatkan motivasi mengajar.
Tindak Lanjut dan Layanan Pengaduan
Jika setelah 1 April 2025 masih ada guru yang belum menerima TPG meskipun SKTPG telah terbit, mereka bisa segera melaporkannya melalui:
Layanan Helpdesk GTK di nomor 177
Email: pengaduan.gtk@kemdikbud.go.id
Aduan langsung ke dinas pendidikan kabupaten/kota
Pemerintah memastikan bahwa pencairan TPG triwulan I 2025 akan segera dilakukan secara bertahap. Guru diimbau untuk selalu memverifikasi data dan menghindari penyebaran informasi yang belum terkonfirmasi. Dengan kerja sama yang baik antara guru, dinas pendidikan, dan pusat, diharapkan seluruh proses berjalan lancar tanpa kendala berarti.
Berita Terkait
-
Tragis! Seorang Guru Yoga Dikubur Hidup-hidup Karena Selingkuh dengan Istri Orang
-
Program Rumah untuk Guru Diresmikan, 20.000 Unit Tersedia di 8 Kota/Kabupaten
-
Tips Kelola THR Biar Nggak Boncos Waktu Lebaran
-
Info GTK Sampaikan Update TPG: Validasi Data Guru, Rekening dan Tunjangan Sertifikasi
-
Rayakan International Womens Day, WEWAW Ajarkan Guru PAUD Membuat Materi Belajar dengan AI
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Menkeu Purbaya Mau Hilangkan Pihak Asing di Coretax, Pilih Hacker Indonesia
-
BPJS Watch Ungkap Dugaan Anggota Partai Diloloskan di Seleksi Calon Direksi dan Dewas BPJS
-
Proses Bermasalah, BPJS Watch Duga Ada Intervensi DPR di Seleksi Dewas dan Direksi BPJS 20262031
-
Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
-
Literasi Keuangan dengan Cara Baru Biar Makin Melek Finansial
-
Bahlil: Hilirisasi Harus Berkeadilan, Daerah Wajib Dapat Porsi Ekonomi Besar
-
Menkeu Purbaya Akhirnya Ungkap Biang Kerok Masalah Coretax, Janji Selesai Awal 2026
-
Setahun Berjalan, Hilirisasi Kementerian ESDM Dorong Terciptanya 276 Ribu Lapangan Kerja Baru
-
Bahlil Dorong Hilirisasi Berkeadilan: Daerah Harus Nikmati Manfaat Ekonomi Lebih Besar
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat