Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di level 5.978 pada perdagangan pembukaan pagi. Tetapi, pelemahan itu hanya sementara dan langsung menguat ke level 6.000.
Berdasarkan data RTI Business, pada pukul 09.01 WIB, IHSG merosot 0,12 persen menjadi ke level 5.989.
Pada waktu itu, sebanyak 438,41 juta saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp366,30 triliun, serta frekuensi sebanyak 29,22 ribu kali.
Dalam perdagangan di waktu itu, sebanyak 109 saham bergerak naik, sedangkan 197 saham mengalami penurunan, dan 225 saham tidak mengalami pergerakan.
Namun, pada pukul 09.07 WIB, IHSG langsung menghijau dengan naik 1,40 persen atau 83,88 poin menuju level 6.080.
Masih Suram
(IHSG) diproyeksikan tetap melanjutkan pelemahannya pada perdagangan Rabu (9/4). Hal ini karena belum ada respon pasti dari pemerintah Amerika Serikat untuk menanggapi tawaran dari pemerintah Indonesia atas tarif resiprokal.
Analis dari Phintraco Sekuritas, Valdy mengatakan, salah satu pemicunya adalah kondisi IHSG yang relatif kuat di Selasa (8/4) dengan bertahan di atas critical support level 5950. Pasalnya belum ada perkembangan signifikan mengenai isu tarif di Indonesia. Pemerintah telah mempersiapkan delegasi tingkat tinggi untuk bernegosiasi dengan AS dan membawa sejumlah penawaran.
Akan tetapi, hingga menjelang batas waktu implementasi, belum ada tanggapan dari Pemerintah AS. Dengan demikian, tarif akan tetap diberlakukan sesuai dengan pengumuman tanggal 2 April 2025 lalu
Baca Juga: Pergerakan IHSG Hari Ini Diprediksi Masih Suram, Tapi Ada Asa Naik
"IHSG masih rawan pelemahan lanjutan ke kisaran 5700-5800 di Rabu (9/4)," ujar Valdy dalam risetnya yang dikutip Rabu (9/4/2025).
Meski demikian, lanjut duia asa positif bagi IHSG masih ada. Sejumlah pemangku kepentingan, termasuk OJK dan SRO (Self Regulatory Organization) melakukan pertemuan malam kemarin (8/4).
Salah satu topik yang dibahas adalah pendalaman pasar dan peningkatan investasi, termasuk mendorong investor institusi domestik agar aktif menanamkan dana secara wajar di pasar modal.
Diskusi terkait hal tersebut juga dilakukan dengan Kemenkeu dan Kemenko Perekonomian.
Sementara, BRI Danareksa juga memproyeksikan dalam jangka panjang IHSG masih dalam kondisi beraris. Perdagangan terakhir, IHSG melemah signifikan sebesar -7,9 persen menuju level 5,996.
"Akibat penurunan itu, IHSG menembus level psikologis 6,000 nya. Jika kembali melemah, maka ada potensi IHSG menjemput support selanjutnya pada 5,705," tulis BRI Danareksa dalam risetnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
- 
            
              5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
- 
            
              Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
- 
            
              Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
- 
            
              3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
- 
            
              IHSG Diprediksi Menguat 'Bersama' Wall Street, Cek Saham-saham Rekomendasi Ini
- 
            
              Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
- 
            
              Satu Lagi Bank Bangkrut, OJK Cabut Izin Usaha BPR Nagajayaraya Sentrasentosa
- 
            
              Laba Inti PWON Lampaui Ekspektasi Konsensus di Kuartal 3 2025
- 
            
              Menkeu Purbaya Tolak Skema Burden Sharing BI-Kemenkeu, Singgung Independensi
- 
            
              Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi
- 
            
              Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
- 
            
              Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
- 
            
              Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
- 
            
              Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor