Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bisa kembali melanjutkan penguatannya pada perdagangan Rabu (23/4/2025).
Analis dari Phintraco Sekuritas, Valdy K menyebut, IHSG tutup di atas resistance level 6.500 pada Selasa (22/4). Secara teknikal, penguatan ini mendorong pelebaran positive slope pada MACD, meski Stochastic RSI berada pada overbought area (22/4).
"Saham-saham energi dan emas menjadi penggerak utama IHSG. IHSG diperkirakan uji level 6.550-6.600 di Rabu (23/4)," ujarnya dalam riset yang dikutip, Rabu (23/4/2025).
Menurut Valdy, banyak faktor yang membuat IHSG kembali terapresiasi. Misalnya, kondisi ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dengan negara lain, khususnya China.
Namun, Indeks-indeks Wall Street catatkan rebound lebih dari 2,5 persen di Selasa (22/4), menutup pelemahan pada Senin (21/4). Technical rebound tersebut didorong oleh pernyataan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent bahwa de-eskalasi perang tarif (perang dagang) antara AS dengan Tiongkok akan terjadi dalam waktu dekat.
Tarif impor luar biasa tinggi yang diterapkan oleh masing-masing negara diperkirakan tidak akan bertahan lama. Pasar menilai bahwa melalui pernyataan tersebut AS dinilai mendorong negosiasi antara AS dengan Tiongkok.
Pernyataan Bessent tersebut memicu pullback harga emas sebesar 0.17 persen ke USD3,419/troy ounce di Selasa (22/4). Sementara obligasi 10 tahun masih tertahan di kisaran 4,5 persen menantikan perkembangan isu perang dagang dan politik dalam negeri AS.
"Isu politik dimaksud adalah peningkatan ketegangan hubungan Presiden AS, Donald Trump dengan Kepala the Fed, Jerome Powell dalam sepekan terakhir. Ketegangan ini membangun rumor pemecatan Powell sebagai Kepala the Fed, hingga petinggi-petinggi the Fed lainnya. Hal ini dikhawatirkan mengganggu independensi the Fed dalam menetapkan kebijakan moneter," kata Valdy.
Dia menambahkan, dari pasar komoditas, harga minyak menguat hampir 2 persen menyusul serangkaian sanksi baru untuk Iran.
Baca Juga: Tak Peduli Perang Dagang, IHSG Terus Melaju Naik di Perdagangan Hari Ini
Valdy mengatakan, ekspektasi berlanjutnya rebound harga minyak dan batubara serta ekspektasi dividen dengan yield besar pada saham-saham energi tersebut.
Dengan koreksi harga emas yang masih, penguatan harga gold-related stocks mungkin lebih terbatas (23/4). Sementara isu dividen dan ekspektasi pemulihan permintaan masih akan menopang penguatan harga saham-saham energi.
Sementara, Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman mengatakan, dari sisi Bursa saham Asia-Pasifik beragam pada Selasa (22/4), di tengah pelemahan pada Wall Street setelah Presiden AS Donald Trump kembali melancarkan tekanan terhadap Ketua The Fed Jerome Powell.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 0,17 persen sedangkan Topix menguat 0,13 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,07 persen, sedangkan indeks Kosdaq naik 0,09 persen.
Kemudian, indeks S&P/ASX 200 Australian turun tipis 0,03 persen, Hang Seng Hong Kong naik 0,40 persen, Taiex Taiwan melemah 1,64 persen, CSI 300 China turun tipis 0,02 persen.
Di domestik, BPS melaporkan pada Maret 2025 neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar USD 4,33 miliar atau naik sebesar USD 1,23 miliar secara bulanan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar
-
4 Fakta Penting Aksi BUMI Akuisisi Tambang Australia Senilai Rp 698 Miliar