Suara.com - Pi Network atau Pi Coin saat ini jadi pusat perhatian karena menjadi salah satu pemain penting dalam industri crypto. Nilai kapitalisasi Pi Network menarik perhatian orang-orang ke pendiri dan pengembangnya. Lantas, siapa pengembang Pi Coin (Pi Network) ini?
Nilai kapitalisasi Pi Network turun drastis, dari $19 miliar menjadi $4,62 miliar. Dikutip dari Crypto News, valuasi Pi Network terdilusi, sepenuhnya anjlok dari nilainya yang lebih dari $300 miliar menjadi hanya $66 miliar. Meskipun begitu, Nicolas Kokkalis dan Chengdiao Fan, kedua pendiri dan pengembang Pi Network tetap menjadi salah satu miliarder crypto.
Tim inti Pi Network yang dikenal pula dengan sebutan Pi Coin yang terdiri atas Kokkain dan Fan ini mengendalikan token mayoritas Pi Network senilai 20 miliar. Bila dibagi, rata-rata nilai kekayaan keduanya dari token Pi saja mencapai $6,6 miliar.
Bagi Anda yang belum tahu apa itu Pi Network mungkin masih bingung dengan uraian ini. Pi Network merupakan proyek blockchain yang memungkinkan pemilik token menambang crypto melalui aplikasi seluler dengan murah. Pi Network disebut-sebut berpotensi menjadi sistem pembayaran global, dapat digunakan untuk beli barang dan jasa di berbagai platform.
Sejarah Pendirian Pi Network
Pi Network didirikan pada 2019 pleh Dr. Nicolas Kokkalis dan Dr. Chengdiao Fan. Keduanya merupakan lulusan stanford yang sama-sama tertarik dengan aset digital.
Pi Network menerapkan model penerbitan token yang menurun secara eskponensial. Tingkat penambangan semakin berkurang seiring meningkatnya jumlah pengguna yang bergabung. Saat ini, Pi Network mengembangkan ekosistemnya dengan berbagai aplikasi dan layanan berbasis blockchain.
Hingga tahun 2024, pertumbuhan Pi sebagai alat pembayaran digital semakin diterima secara global. Beberapa alasannya karena:
Baca Juga: Mengenal Pi Network: Mata Uang Digital yang Menjanjikan atau Penipuan?
1. Mudah diakses melalui aplikasi seluler.
2. Hemat energi karena menggunakan sistem konsersus berbasis kepercayaan, tidak memerlukan daya komputasi tinggi.
3. Sistem keamanan menggunakan verifikasi kYC untuk menjaga keaslian akun pengguna.
Pengembang Pi Coin (Pi Network)
Seperti yang disebutkan sebelumnya, pengembang dan pendiri Pi Coin (Pi Network) adalah Nicolas Kokkalis dengan Chengdiao Fan. Nicolas Kokkalis sendiri adalah seorang doktor lulusan stanford dan menjadi instruktur kelas aplikasi terdesentralisasi pertama di stanford sejak 2018. Karya Kokkalis terfokus pada penggabungan sistem terdistribusi, interaksi manusia, dan komputer untuk menghadirkan mata uang kripto untuk masyarakat umum.
Kokkalis sangat percaya pada potensi teknis, finansial, dan sosial mata uang kripto. Ia berkomitmen menghadirkan kekuatan blockchain kepada lebih banyak orang.
Sedangkan Chengdiao Fan merupakan seorang PhD Stanford jurusan Ilmu Antropologi. Ia memanfaatkan komputasi sosial untuk membuka potensi manusia dalam skala global. Penelitiannya difokuskan pada interaksi manusia-komputer dan komputasi sosial, khususnya bagaimana manusia menggunakan teknologi untuk mempengaruhi perilaku manusia dan masyarakat secara positif.
Terhadap Pi Network, Chengdiao menerapkan pengetahuan dan prinsip perilaku manusia ke dalam blokchain. Chengdiao mengembangkan jaringan Pi untuk memobilisasi individu di seluruh dunia agar berpartisipasi. Selain itu, ia juga berusaha membangun ekosistem inklusif bagi warga dunia.
Berita Terkait
-
Pengamat Bocorkan Strategi Rahasia Pi Network Menjelang Consensus 2025
-
Meski Naik 7 Persen Selama Sepekan, Pi Network Dihantui Penurunan
-
Harga Pi Network Hampir Rp11.000, Ini Prediksi Fluktuasi Pasarnya
-
Setelah Terkoreksi Pi Network Mulai Kembali Melaju Naik, Dalam Sepekan Naik 4,7 Persen
-
Harga Coin Pi Network Naik Stabil dalam 24 Jam, Kapitalisasi 4,52 Miliar Dolar AS
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Ekonom Bongkar Strategi Perang Harga China, Rupanya Karena Upah Buruh Murah dan Dumping
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda
-
Bank Mega Syariah Catat Dana Kelolaan Wealth Management Tembus Rp 125 Miliar
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun